
Perusahaan perdagangan Crypto yang bermarkas di Jepang, Liquid, baru saja dikabarkan menjadi korban Hacker atau peretas.
Melihat dari BBC.com, konon total asset Crypto yang berhasil dicuri hampir mendekati US$100 Juta Dollar (tepatnya 97 juta).
Aksi hacker ini merupakan pencurian Cryptocurrency terbesar kedua dalam 1 bulan. Tidak lama sebelum hal ini terjadi, Platform token digital / Blockchain Poly Network juga sempat mengalami nasib yang sama dan kecolongan hingga US$600 juta dollar.
Pihak perusahaan cepat tanggap dalam menyelesaikan masalah tersebut dengan cara memindahkan asset crypto yang ada di Hot Wallet (Berbasis Online) ke Cold Wallet (Berbasis Offline) supaya tidak lebih parah.

Sekedar informasi, Hot Wallet adalah dompet digital yang biasanya digambarkan dalam bentuk aplikasi mobile, desktop, hingga dompet yang disediakan di platform pertukaran Crypto (Web Based Wallet).
Dari ketiganya, Web Based Wallet selama ini dikenal sebagai yang paling tidak aman karena rentan sekali terkena serangan hacker. Kasus Liquid dan Poly Network diatas menjadi bukti empiris atas pendapat ini.
Baca Artikel Tentang Bitcoin :
- Apa itu Altcoin? Apa Bedanya dengan Bitcoin?
- Semakin Eksis, Bitcoin Mining Ternyata Masing ‘Profitable’
- Bitcoin vs Emas, Investasi Mana yang Lebih Untung?
- Cara Termurah Beli Bitcoin

Keutamaan dari jenis Hot Wallet yakni kemudahan dalam penggunaannya karena selalu online. Untuk melakukan transaksi Crypto, tidak diperlukan transisi sama sekali antara offline maupun online.
Sedangkan Cold Wallet dikenal cukup aman. Karena Mencuri Dompet digital jenis ini memerulukan kepemilikan fisik atau akses dana di dalamnya (biasanya dalam bentuk PIN atau kata sandi layaknya brankas).
Sebagian besar Cold Wallet digambarkan dalam bentuk Hardware misalnya seperti sitk USB, Paper Wallet, Bitcoin fisik, atau komputer offline sekunder yang khusus digunakan untuk menyimpan Cryptocurrency.
Kembali ke kasus di atas, Menurut perusahaan analitik Blockchain Elliptic, dari pencurian yang dialami oleh Liquid mayoritas berupa token Bitcoin dan Ethereum.
Selain memindahkan asset digital para kliennya, perusahaan Liquid berkata sedang melacak pergerakan Crypto yang dicuri dan mengajak bursa atau platform lain untuk ikut membekukan dan memulihkan asset tersebut.
Tidak bermaksud untuk menakut-nakuti, namun jadikan peristiwa ini sebagai pelajaran bahwa bermain asset crypto tidak hanya rentan terhadap fluktuasi harga, melainkan pencurian atau hacker juga.
Pastikan kembali asset digital kamu sudah aman agar terhindar dari peristiwa serupa.