TechforID – Dalam upaya mengganggu invasi Rusia, para hacker Ukraina melakukan peretasan ke stasiun pengisian kendaraan listrik (EV Charge) di berbagai kawasan diluar Moskow.
Hal ini menyebabkan para pemilik kendaraan listrik (EV) di area tersebut tidak bisa mengisi daya serta menampilkan pesan hinaan kepada Vladimir Putin.
Kadang-kadang, layar pada stasiun pegisian berbunyi “Putin Xujlo,” yang merupakan ungkapan bahasa Ukraina dan Rusia untuk “Putin pemimpin brengs*k”. Adapun pesan yang berbunyi “Glory to Ukraine” atau Ukraina Merdeka
Menyusul invasi Rusia ke Ukraina, berbagai negara di dunia mencoba menghambat invasi Rusia melalui sanksi-sanksi tertentu.
Misalnya saja seperti Amerika yang menghentikan sekitar 50% import negara Rusia sehingga banyak sektor yang terhambat perkembangan teknologinya.
Adapun Uni Eropa yang melarang penerbangan dari negara Rusia, namun sebagai balasan Rusia juga melakukan hal yang sama ke 36 negara di Uni Eropa.
Lalu dari sektor bank, sistem pembayaran antar bank global SWIFT juga melarang pembayaran dari dan ke negara Rusia.
Baca juga : Ukraina Targetkan Dompet Kripto Para Politisi Rusia
Sedangkan hacker Ukraina mencoba dengan cara mengganggu infrastruktur Rusia melalui berbagai serangan siber.
Segera setelah invasi Rusia dimulai , kelompok peretas bernama Anonymous juga bersumpah akan melakukan apa saja untuk mengganggu negara Rusia melalui serangan siber serupa.
Anonymous dilansir berhasil dan efektif menyerang beberapa situs web Rusia selama seminggu terakhir termasuk situs web pemerintah.
Meski begitu, aksi retas ini diharapkan tidak benar-benar menimbulkan bahaya, hanya berfokus pada ketidaknyamanan.
Para hacker hanya berharap kejadian ini bisa memberikan gambaran bahwa warga Ukraina mengalami situasi yang jauh lebih buruk.
Baca artikel selanjutnya :