Kriptografi adalah teknik untuk mengirimkan pesan dengan kata sandi dan algoritme khusus ke pengguna.
Secara harfiah, makna ‘kripto’ adalah rahasia atau anonim. Kriptografi menjamin keamanan transaksi milik pengguna, keterbebasan dari otoritas pusat, dan meminimalisir pengeluaran berlebih.
Dengan kriptografi, terciptalah kunci enkripsi yang membuat data atau transaksi tidak dapat dibaca atau bahkan dimengerti oleh siapa pun kecuali pengguna aset tersebut.
Jenis mata uang kripto (cryptocurrencies) yang menggunakan kriptografi saat ini adalah ZCash dan Monero.
Mata uang kripto seperti Bitcoin dan lainnya pun mungkin sudah menggunakan kriptografi, namun belum dijabarkan dengan eksplisit.
Enkripsi dalam kriptografi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
1. Kriptografi dengan Enkripsi Simetris
Enkripsi ini menggunakan pesan dengan kunci rahasia yang dikirimkan pada pengguna untuk dienkripsi dan dideskripsikan. Dari sekian banyak kunci rahasia yang tersedia, berikut adalah contoh sederhananya:
Huruf ‘A’ misal dituliskan dengan angka ‘01’, kemudian huruf ‘B’ dituliskan dengan angka ‘02’ dan seterusnya. Maka untuk penulisan HELLO, kata sandi akan diubah menjadi ‘0805121215’.
2. Kriptografi dengan Enkripsi Asimetris
Enkripsi ini menggunakan dua kunci rahasia berbeda (publik dan privat). Kunci rahasia publik di antaranya adalah alamat penerima dana, sedangkan kunci rahasia privat hanya diketahui oleh penggunanya.
Enkripsi pesan dilakukan secara publik, sedangkan deskripsi pesan dilakukan secara privat. Dalam aset Bitcoin, contoh kunci rahasia privat yang digunakan adalah: secp256k1 yang biasa dikenal sebagai kurva elips (elliptical curve).
3. Kriptografi dengan Enkripsi Hashing
Enkripsi ini memungkinkan pengguna mengamankan kunci rahasia dengan tanda tangan digital yang merupakan bagian integral dalam proses enkripsi dan deskripsi.
Tujuannya adalah untuk memastikan struktur data dalam blockchain terpelihara dengan baik. Hal ini membuat data dan identitas pada jaringan transaksi tetap terjaga.