TechforID – Infeksi alami dan vaksinasi ternyata terbukti memberikan perlindungan antibody maksimal terhadap varian virus Covid-19.
Riset ini temuan dari University of California, Los Angeles (UCLA) yang diterbitkan pada 7 Desember 20221 dalam jurnal peer-review mBio.
Meningkatkan kemungkinan bahwa booster vaksin mungkin sama efektifnya dalam meningkatkan kemampuan antibodi untuk menargetkan berbagai varian
Meski varian Omicron baru muncul, Dr.Otto Yang sebagai penulis senior studi ini berkata kalau hasilnya berpotensi sama.
“Pesan utama dari penelitian kami adalah bahwa seseorang yang memiliki COVID dan kemudian divaksinasi tidak hanya meningkatkan jumlah antibodi, tetapi juga meningkatkan kualitas antibodi untuk melawan varian,” kata Dr. Otto Yang
“Ini menunjukkan bahwa paparan berulang terhadap protein lonjakan (Spike Protein) memungkinkan sistem kekebalan untuk terus meningkatkan antibodi jika seseorang menderita COVID kemudian divaksinasi.” Tambahnya.
Dr. Otto Yang sendiri merupakan seorang profesor dari kedokteran di divisi penyakit menular dan mikrobiologi, imunologi dan genetika molekuler di David Geffen School of Medicine di UCLA.
Baca juga : WHO Konfirmasi Varian Covid Omicron Sudah Masuk 23 Negara, Berikut Daftarnya
Para peneliti membandingkan antibodi darah pada 2 kelompok orang yang berbeda. 15 orang pertama yang divaksinasi yang sebelumnya tidak terinfeksi SARS-CoV-2 ( virus yang menyebabkan COVID-19),
Kemudian 10 orang yang baru saja terinfeksi alami kemudian belum divaksinasi. Kelompok kedua ini dan kelompok pertama lalu diberikan vaksin 2 dosis Pfizer atau Moderna.
Para ilmuwan mengevaluasi bagaimana antibodi bertindak melawan panel protein lonjakan dengan berbagai mutasi umum dalam domain pengikatan reseptor.
Yang merupakan target antibodi yang membantu menetralkan virus dengan menghalanginya mengikat sel.
Mereka menemukan bahwa mutasi domain pengikat reseptor mengurangi potensi antibodi yang diperoleh baik melalui infeksi alami atau vaksinasi saja.
Namun, ketika orang yang sebelumnya terinfeksi divaksinasi sekitar satu tahun setelah infeksi alami,
potensi antibodi mereka dimaksimalkan hingga mereka mengenali semua varian COVID-19 yang diuji oleh para ilmuwan.
“Secara keseluruhan, temuan kami meningkatkan kemungkinan bahwa resistensi varian SARS-CoV-2 terhadap antibodi dapat diatasi dengan mendorong pematangan lebih lanjut melalui paparan antigenik lanjutan dengan vaksinasi, bahkan jika vaksin tidak memberikan urutan varian,” tulis para peneliti.
Mereka menyarankan bahwa vaksinasi berulang mungkin memiliki kapasitas untuk mencapai hal yang sama seperti divaksinasi setelah memiliki COVID-19.
Terlepas dari studi ini, para peneliti masih harus meneliti lebih lanjut untuk mengatasi kemungkinan itu.
Baca artikel selanjutnya :