AI & Data Science Cyber Security

Korea Selatan Kewalahan Atasi Pelecehan Seksual di Metaverse

Korea Selatan Kewalahan Atasi Pelecehan dan Penyerangan Seksual di Metaverse
Avatar photo
Written by Techfor Id

TechforID – Meski banyak perusahaan di Korea Selatan yang terjun ke Metaverse, namun nyatanya negara ini sedang kewalahan menghadapi kasus pelecehan dan penyerangan seksual yang terjadi di sana.

Mengutip dari Forkast, Polisi nasional mereka bahkan pernah mengungkapkan pada April 2021 lalu bahwa ada seorang dewasa yang membujuk anak di bawah umur untuk mengirim foto tidak senonoh dengan imbalan item dalam game di metaverse.

Orang dewasa itu kemudian menggunakan foto-foto tersebut untuk membuat konten eksploitatif secara seksual.

Bahkan pada September 2021 lalu, sempat juga terjadi seorang gadis berusia 14 tahun yang dipaksa melepas pakaian avatarnya dalam metaverse dan melakukan tindakan seksual.

Hal ini tentu mengundang perhatian lembaga keamanan disana, namun apadaya Undang-undangnya pun ternyata belum dibuat secara optimal.

Seo Ji-hyun, kepala satuan tugas kejahatan seks digital Kementerian Kehakiman, mengungkapkan pada debat baru-baru ini bahwa kekerasan atau pelecehan seksual verbal dianggap kriminal hanya jika terjadi di ruang publik.

Namun jika hal ini terjadi di Metaverse, atau terjalin komunkasi pesan kasar dalam obrolan pribadi disana tidak bisa dikenakan hukum.

Baca juga : Kecanduan Metaverse Membuat Hilangnya Kemampuan Kognitif ? Ini Kata Psikolog Turki

Koo Tae-on, seorang pengacara di firma hukum Korea Selatan Lin, mengatakan masalah lain adalah bahwa undang-undang saat ini terbatas untuk menangani pelecehan fisik terhadap manusia.

Menunjukkan betapa sulitnya menafsirkan avatar metaverse yang mensimulasikan tindakan seksual sebagai kejahatan di bawah sistem hukum saat ini.

Masalah yurisdiksi di internet yang tanpa negara dan tanpa batas juga memperumit penegakan hukum,

Meskipun ilegal di Korea Selatan bagi orang dewasa untuk memulai percakapan seksual dengan anak di bawah umur.

Jika operator atau pelakunya dari luar negeri maka sulit untuk dilakukan penyelidikan apalagi dihukum.

Dan selama ini para pelaku pelecehan seksual hanya dikenakan hukuman pemblokiran atau penghapusan akun mereka saja dari platform metaverse.

Pertumbuhan dalam industri metaverse sendiri juga sebagian besar didorong oleh generasi muda yang paham teknologi.

Dimana mereka semua menganggap ruang digital sebagai platform untuk mengekspresikan diri dan memicu kreativitas.

Platform Zepeto (Metaverse versi Korea Selatan) saja mampu menarik basis pengguna global sampai 250 juta dimana 70% diantaranya berusia remaja.

Setelah terkenalnya kasus pelecehan seksual ini, perusahaan Meta sebagai pelopor Metaverse memasukan sistem baru bernama Personal Boundary.

Fitur Personal Boundary (batas pribadi) adalah pengaturan Virtual Reality (VR) yang membatasi avatar lain memasuki ruang pribadi pengguna.

Baca artikel selanjutnya :

About the author

Avatar photo

Techfor Id

Leave a Comment

Click to ask
Hai, Tanya-Tanya Aja
Hi ini Windy, dari techfor

Windy bisa membantu kamu memahami layanan Techfor
Seperti

1. Kursus Online By Expert
2. Partnership Event dan Konten
3. Layanan liputan multimedia
4. Dan hal lain yg ingin kamu tau

Kirim saja pesan ini serta berikan salah satu nomor diatas atau beritahukan windy lebih jelas agar dapat membantu Kamu