Fintech

Pendanaan Fintech di Asia Tenggara Naik 3x Lipat, Indonesia Masuk Ke Posisi 2 !!

Pendanaan Fintech di Asia Tenggara Naik 3x Lipat, Indonesia Masuk Ke Posisi 2 !!
Avatar photo
Written by Techfor Id

Mengutip laporan oleh UOB, PwC Singapura dan Singapore FinTech Association (SFA), dalam sembilan bulan di tahun 2021 pendanaan dalam sektor Fintech naik 3x lipatnya dibanding dengan tahun 12 bulan di tahun 2020.

Pendanaan atau Crowdfunding ini diyakini mencetak rekor baru senilai US$3,5 Milliar dollar. Dimana Singapura mendominasi lebih dari setengahnya nilai tersebut.

Kemudian disusul oleh Indonesia dengan nilai US$904 juta dollar, dan di posisi ketiga yaitu Vietnam dengan nilai US$375 juta dollar.

Selama tahun 2021, umumnya perusahaan yang mendapatkan pendanaan ini memang ada dalam pendaan seri C dan seterusnya.

Mereka semua mampu menarik keterlibatan hingga 10 dari 13 Mega Round. Sebagai informasi, Mega Round adalah putaran yang menghasilkan pendanaan hingga US$100 juta atau lebih.

Besar kemungkinan para investor lebih mendukung perusahaan yang memang sudah mapan ketimbang yang baru berdiri dikarenakan masih dalam masa pandemi.

Sesi Pendanaan ini umumnya lebih didominasi oleh sektor pembayaran digital. Selain itu semakin populernya Cryptocurrency dan majunya teknologi (umumnya IoT dan AI), membuat keduanya menduduki posisi kedua dan ketiga.

Singapura, sebagai pusat keuangan Asia Tenggara telah menyumbang hampir setengah dari kesepakatan kawasan sebesar US$1,6 miliar dollar, termasuk enam Mega Round senilai gabungan $972 juta dollar.

Penyebab Majunya Sektor Fintech, Crypto, dan Tech di ASEAN

Enam dari 10 konsumen di Negara Asean telah menggunakan alat digital seperti robo-adviser dan platform broker online untuk berinvestasi.

Menurut survei UOB, PwC dan SFA pada bulan September terhadap lebih dari 3.000 responden di Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam .

Sementara itu, perusahaan cryptocurrency meraup dana US$356 juta tahun ini, sektor ini berhasil naik dari US$68 juta tahun lalu.

Survei tersebut juga menemukan bahwa sembilan dari 10 konsumen Asean sudah mulai atau berencana untuk menggunakan cryptocurrency dan CBDC.

Dimana pangsa perusahaan cryptocurrency di kawasan dari total pemain fintech diperkirakan akan tumbuh.

Pembayaran terus menjadi kategori Fintech yang paling banyak didanai di kawasan ini, dengan nilai US$1,9 miliar, dan menyumbang sebagian besar perusahaan fintech di sebagian besar negara.

Pengecualiannya adalah Singapura, di mana perusahaan cryptocurrency merupakan seperempat dari total pemain fintech, dan Thailand, di mana pemain pinjaman alternatif mencapai 21%.

Pendanaan perusahaan pembayaran akan mempercepat penggunaan e-wallet, kartu debit dan kredit dan aplikasi mobile banking, yang sudah menjadi metode pembayaran paling populer di kalangan konsumen Asean setelah uang tunai.

Baca Artikel Selanjutnya :

About the author

Avatar photo

Techfor Id

Leave a Comment

Click to ask
Hai, Tanya-Tanya Aja
Hi ini Windy, dari techfor

Windy bisa membantu kamu memahami layanan Techfor
Seperti

1. Kursus Online By Expert
2. Partnership Event dan Konten
3. Layanan liputan multimedia
4. Dan hal lain yg ingin kamu tau

Kirim saja pesan ini serta berikan salah satu nomor diatas atau beritahukan windy lebih jelas agar dapat membantu Kamu