Perusahaan penyedia layanan Cloud dan Game di China, Tencent, dikabarkan bulan lalu akan membangun Internet Data Centre (IDC) di kawasan Jakarta.
Langkah ini diambil Tencent karena mereka menilai Indonesia merupakan salah satu lokasi pasar yang komputasi berbasis Cloud-nya sedang berkembang pesat.
Proyek IDC ini nantinya akan dipegang oleh anak perusahaan Tencent yakni Tencent Cloud. Tencent Cloud berencana membangun relasi hubungan yang lebih dekat dengan pengguna di Indonesia.
Proyek mereka nantinya memungkinkan transfer data yang lebih cepat lagi dan mempercepat transformasi digital di berbagai sektor industri di Jakarta.
Baca Artikel Lainnya Tentang Cryptocurreny :
- Menggali Mata Uang Kripto hingga ke Akarnya
- Keuntungan Kriptografi dalam Investasi Kripto
- Tips Aman Berinvestasi Kripto
“Indonesia memiliki bonus demografi internet yang besar dengan pasar internet seluler yang berkembang pesat. Kami sangat senang meluncurkan IDC pertama kami di sini untuk membantu memaksimalkan potensi komputasi awan di negara ini,” kata Senior Vice President Tencent Cloud International, Poshu Yeung
Mungkin tidak banyak yang tahu kalau Indonesia adalah salah satu pasar komputasi Cloud dengan pertumbuhan tercepat di kawasan Asia Pasifik.
Perlu kamu tahu, menurut laporan Boston Consulting Group, Indonesia memiliki proyeksi tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 25% dari USD$ 200 juta pada tahun 2018 menjadi USD$800 juta pada tahun 2023.
Indonesia adalah salah satu pasar komputasi awan dengan pertumbuhan tercepat di Asia Pasifik, dengan proyeksi tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) 25 persen dari US$200 juta pada 2018 menjadi proyeksi US$800 juta pada 2023, menurut laporan Boston Consulting Group.
Tidak cuma Tencent saja, kabarna Alibaba Cloud, Microsoft Azure, dan Amazon Web Service juga baru-baru ini mulai melirik dan membangun pusat data untuk tujuan yang sama.
Keempat raksasa teknologi tersebut saling berlomba-lomba menjadi yang paling unggul di layanan berbasis Cloud untuk kawasan Asia Pasifik.
Mengutip laporan e-Conomy SEA 2020 oleh Google, Temasek, dan Bain & Company bahwa permintaan komputasi Cloud di Indonesia didorong oleh pertumbuhan ekonomi digitalnya.
Yang mana diperkirakan bakal bernilai USD$124 Milliar pada tahun 2025.
Semisal hal ini terealisasikan, maka Indonesia akan menyumbang hampir setengah dari ekonomi digital Asia Tenggara di tahun tersebut.