Dalam rangka menaikan kelas mitra Usaha Mikro Menengah (UMK), Pertamina menggelar program Bootcamp dan Training of Trainer (ToT) di lebih dari 30 daerah di seluruh Indonesia.
Mengutip dari situs resminya, pembukaan acara tersebut bakal di gelar secara virtual dan dibuka langsung oleh Manager SMEPP Pertamina, Rudi Artanto.
Kegiatannya sendiri dikabarkan akan diadakan selama 2 bulan. Dimana didalamnya sudah Pertamina siapkan para pemberi materi handal dan ahli dibidangnya untuk mendampingi para peserta.
Pjs Vice President Corporate Communications Pertamina, Heppy Wulansari menambahkan, saat ini terdapat 2 orang fasilitator bisnis yang mendampingi ratusan mitra binaan di setiap RB yang dikelola Pertamina. Sehingga total peserta program tersebut mencapai 60 orang.
Menurut beliau, Bootcamp tersebut nantinya akan diseleksi 10 orang fasilitator terbaik untuk lanjut ke program Training of Trainee
Kemudian mendapatkan hadiah berupa sertifikat pendampingan UMKM dan BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi).
Kedua program ini juga disusun guna mendukung program pemerintah dalam hal menaikan level ekonomi UMKM ke jenjang Go-Global.
Keduanya juga hadir untuk eningkatkan soft dan hard skill dalam hal peningkatan kepercayaan diri dan kemampuan sebagai pendamping.
Sebagai informasi, Pertamina Saat ini sudah mendampingi lebih dari 9.500 UMK binaan di seluruh Indonesia. Dimana setidaknya 20% diantaranya sudah tercatat onboarding dengan memiliki toko online atau marketplace-nya.
Dengan dikombinasikan oleh Fasilitator yang keluar dari Program Bootcamp dan ToT, tentunya diharapkan target penjualan mereka di marketplace bisa terus bertambah.
Pertamina ingin senantiasa menghadirkan energi yang dapat menggerakkan roda ekonomi. Energi yang menjadi bahan bakar, serta energi yang menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan. Serta berupaya terus mendorong setiap mitra binaan menjadi UMK naik kelas dan Go Global.
Pertamina juga senantiasa mendukung pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals) melalui implementasi program-program berbasis ESG (Environmental, Social, and Governance) di seluruh wilayah operasionalnya.
Hal ini merupakan bagian dari Tanggung Jawab Lingkungan dan Sosial (TJSL), demi mewujudkan manfaat ekonomi di masyarakat.
Baca Juga :