Hallo sobat tech!
Ketika ingin terjun ke dunia investasi, tentunya banyak hal yang harus diperhatikan guna mencegah timbulnya kerugian.
Selain menggunakan investasi jenis reksadana dengan saham, kini investasi mata uang kripto dengan koin atau token digital dapat dijadikan alternatif lainnya.
Mata uang kripto adalah jenis aset digital yang dapat dijumpai di mana saja dan kapan saja.
Sejak awal 2021, investasi jenis ini semakin menjadi primadona di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Simak pembahasan awal Techformation!
Di era digital ini, mata uang digital dipercaya dapat menjadi kesempatan emas bagi para investor untuk menghasilkan keuntungan besar di masa depan.
Mata uang kripto (cryptocurrencies) dapat dijadikan teknologi transformasional yang berpengaruh besar terhadap perekonomian dan industri dunia.
Investasi kripto juga menjanjikan penyimpanan jangka panjang dan tahan sensor. Di mana adanya keamanan khusus yang membuat akses dibatasi hanya untuk pemiliknya saja.
Baca Juga :
Sehingga baik pemerintah maupun badan politik tidak dapat mengurangi nilainya lewat inflasi seperti halnya yang terjadi pada uang cetak. Pemerintah hanya dapat mengenakan pajak atau menyita token jika pemilik tersebut mengizinkannya.
Dalam aset kripto sendiri terdapat beberapa istilah yang sering tertukar maknanya.
Di antaranya yaitu mata uang kripto (cryptocurrencies), komoditas kripto (crypto commodities) dan token kripto (crypto tokens) yang termasuk ke dalam unsur primer kripto (crypto primer). Berikut adalah rinciannya:
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, mata uang kripto terdiri dari aset digital yang berbentuk koin atau token.
Tentunya aset tersebut harus memenuhi standar uang kertas pada umumnya agar layak digunakan. Istilah lain dari mata uang kripto (cryptocurrencies) adalah altcoins atau coins.
Sedangkan Bitcoin, Litecoin, Ethereum, Zcash, dan Monero adalah pilihan jenis mata uang kripto yang sering digunakan baik oleh investor maupun pedagang aset.
Biasanya mereka memilih jenis mata uang kripto berdasarkan pertimbangan khusus baik dari segi keuntungan, resiko, dan lainnya.
Sama dengan aset digital pada umumnya, mata uang kripto juga memiliki komoditas yang menjadi kerangka penting dalam berinvestasi.
Komoditas kripto yang dimaksud tentunya dapat diperjualbelikan dan digunakan baik di dunia nyata maupun virtual yang diolah menggunakan sistem blockchain.
Dalam komoditas kripto, ada biaya yang harus dikeluarkan di awal untuk membuat kripto. Tujuannya adalah untuk menggerakan ekonomi dari mata uang kripto itu sendiri.
Contoh dari komoditas kripto adalah jumlah prosesor yang digunakan untuk menghasilkan kripto.
Entitas ini sama-sama dibangun pada sistem blockchain, namun makna token kripto (crypto token) lebih luas dari pada mata uang kripto (cryptocurrencies).
Sebagai contoh, Ethereum memiliki beberapa jenis token dan fungsi berbeda dalam penggunaannya. Perbedaan antara koin dan token dalam cryptocurrencies terletak pada proses pembuatannya.
Koin seperti Bitcoin dimunculkan dari proses eksklusif pada sistem blockchain. Sedangkan token seperti Ethereum dihasilkan dari aplikasi yang terhubung dengan sistem blockchain.
Sampai ketemu di Techformation berikutnya,