
Baru-baru ini Indonesia digencarkan dengan adanya berita bahwa sinar yang dihasilkan Thermometer Gun berbahaya bagi otak. Beragam platform sosial sempat membahas masalah yang sama. Tapi, apakah benar demikian ?
Kalau dipikirikan baik-baik terdengar seperti hoaks atau berita bohong saja. Sebab Tidak mungkin pemerintah mengijinkan alat berbahaya tersebut beredar di Indonesia jika memang memiliki dampak negatif untuk rakyatnya.
Juru Bicara Gugus Tugas Nasional , Achmad Yulianto menepis berita bahwa thermometer gun dapat merusak otak. Dia mengemukakan bahwa alat tersebut sudah teruji aman dan banyak ahli yang berpendapat sama.
“Secara ilmiah, berbagai ahli sudah mengatakan statement ini tidak benar. karena thermal gun hanya mengukur dengan pancaran radiasi sinar infra merah yang setiap saat pasti akan dipantulkan oleh benda di sekitar kita. Tidak menggunakan sinar laser, tidak menggunakan sinar radioaktif semacam x-ray, hanya infa merah,” terangnya Senin (20/7).
Yuri
menambahkan, thermo
gun tidaklah
menggunakan sinar laser ataupun tidak memakai sinar radio aktif
semacam X-ray. Namun hanya menggunakan inframerahsaja yang tidak
berbahaya bagi manusia.
“Berbagai referensi
mengatakan statement yang
mengatakan merusaka otak ini adalah statement yang salah. Dan ini
akan memebahayakan semua orang dam justru kontraproduktif untuk
mecegah agar penularan tidak terjadi. Ikuti informasi ini dengan cara
yang benar,” tegas Yuri.
Karena ramainya berita ini, Yuri memohon kepada masyarakat agar tidak mudah terpengaruh berita yang kebenarannya patut dipertanyakan.
“Oleh karena itu jangan mudah terpengaruh statement yang mengatakan bahwa thermo gun berisi pancaran sinar radio aktif, sinar laser yang bisa merusak struktur otak kita. Ini tidak benar. Mari kita sikapi dengan cara yang baik. Kesulitan ini jangan ditambah dengan berita-berita yang menyesatkan, karena ini akan membuat masyarakat semakin panik,”Tegasnya.