TechforID – Simpati dengan Ukraina, negara Singapura mulai memberlakukan sanksi pembatasan pada transaksi finansial dan operasi kripto Rusia tertentu yang bertujuan menghindari sanksi dunia.
Keputusan itu muncul di tengah kekhawatiran yang diungkapkan secara resmi bahwa invasi Moskow ke Ukraina merupakan ancaman bagi keamanan negara-negara kecil di seluruh dunia.
Ini juga merupakan langkah pertama kalinya dalam beberapa dekade dimana Singapura mengambil langkah tanpa persetujuan dari Dewan Keamanan PBB.
“ Untuk negara kecil seperti Singapura, ini bukan prinsip teoretis, tetapi preseden yang berbahaya. Inilah sebabnya mengapa Singapura mengecam keras serangan Rusia yang tidak beralasan terhadap Ukraina” ungkap Menteri Luar Negeri Singapura.
Pada Sabtu (5/3/2022), Departemen Kementrian Luar Negeri mereka juga menerbitkan sebuah pengumuman terkait hal ini.
Isinya mencakup pengenalan kontrol ekspor pada barang-barang yang digunakan untuk tujuan militer serta pembatasan bisnis dengan bank-bank Rusia tertentu.
Misalnya saja seperti VTB Bank, Vnesheconombank, Promsvyazbank, dan Bank Rossiya – dan entitas non-bank. Aset dan dana mereka di Singapura juga bakal dibekukan.
Baca juga : Pasukan Cyberpolice Ukraina Buka Penerimaan Sumbangan Melalui Kripto
Menyediakan layanan keuangan yang memfasilitasi penggalangan dana oleh pemerintah Rusia, bank sentral atau entitas afiliasi tidak akan diizinkan.
Pembatasan juga akan berlaku untuk beberapa sektor ekonomi dari dua wilayah Ukraina yang memisahkan diri, Donetsk dan Lugansk, yang diputuskan Rusia untuk diakui sebagai negara merdeka.
Selain itu, aliran kripto tertentu juga dapat terpengaruh karena kementerian mengungkapkan bahwa pihaknya melarang penyedia layanan pembayaran yang beroperasi dengan aset digital termasuk NFT.
Laporan lebih lanjut mengungkapkan bahwa lembaga perbankan utama Singapura sudah membatasi pembiayaan perdagangan untuk bahan baku Rusia.
Diantaranya termasuk penghentian penerbitan dolar AS untuk perdagangan yang melibatkan minyak dan gas alam cair.
Sanksi telah menghujani Rusia sejak awal serangan militer di Ukraina. Sebagian besar dari mereka telah dipaksakan oleh AS, UE, dan sekutu mereka.
Singapura sejauh ini adalah satu-satunya negara Asia Tenggara yang menerapkan tindakan serupa meskipun mayoritas anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) mengutuk serangan Rusia di PBB.
Baca artikel selanjutnya :