Tugas seorang IT project manager untuk menjalankan dan mengendalikan rencana proyek mungkin terdengar mudah, namun faktanya kegiatan ini cukup rumit untuk dilakoni.
Kamu bisa dengarkan wawancara tim Techfor.id dengan Joko Irwansyah, IT Project Manager Chubb Life Insurance dengan klik tombol play di bawah ini.
Seorang IT project manager sendiri mempunyai tanggung jawab baik internal maupun eksternal, tanggung jawab internalnya meliputi : Membuat jadwal proyek, merekrut anggota tim, memberikan tugas sampai dengan memantau dan mengendalikan hasil project.
Sedangkan untuk eksternal, IT project manager mempunyai tanggung jawab untuk melaporkan status dan kemajuan proyek, bekerja dengan sponsor proyek dan mengindentifikasi kebutuhan sumber daya, termasuk untuk mendapatkannya.
Perkembangan dunia IT yang melesat cepat, tidak hanya berdampak pada perusahaan yang mengakomodir kebutuhan teknologi, tapi mulai merambah kesegala lini industri hingga menyentuh perbankan dan asuransi
Salah satu yang menarik perhatian TechforID adalah pola kerja IT project manager dalam dunia asuransi. Oleh karena itu, team TechforID melakukan wawancara eksklusif dengan Joko Irwansyah – IT Project Manager, PT Chubb Life Insurance Indonesia
Berikut hasil wawancara kami :
Untuk jadi sorang IT project, bisa diberi gambaran Pak bagaimana kerjanya jadi seorang IT project seperti apa sih?
Kalau berbicara IT project manager, kalau banyak pekerjaan yang diberi oleh employeer-employeer perusahaan, sebenarnya scope pekerjaannya yang paling utama,
- Deliver project
- Listen to budget
- Timeline.
Nah, itu merupakan key point yang harus dipastikan project manager. Tapi day to day nya saya biasa mengadopsi Software Development Lifecycle (SDLC), dengan metodologi Waterfall.
Terus kalau secara project management, kita menggunakan cara Project Management Body of Knowledge (PMBOK). PMBOK itu, gambarannya gini, nah project itu kita start dari inisiasi, nanti baru ada planning, baru eksekusi, monitoring, dan closing.
Inisiasi itu yang kita kerjakan, kita inisiasi project, kita mulai mengcollect business requirement dulu, jadi apa yang kita butuhkan untuk project. Jadi nanti kita akan analisa cost and benefit yang ingin dicapai, ada untung atau tidak.
Lalu masuk ke tahap berikutnya, di planning, nah di planning itu setelah kita tentukan scopenya apa aja, kita akan tentukan / breakdown detail pekerjaannya seperti apa, nah setelah detail nanti baru akan kita ketahui berapa durasi pengerjaan project.
Sehingga akan keluar timelinenya. Nah, disitu baru nanti kita akan keluarin planning untuk timeline, planning untuk budget, planning untuk resource allocation, butuh timnya siapa aja.
Misal saya butuh IT analyst, atau saya butuh UI/UX designer, 3 software engineer atau programmer misalnya.
Atau saya butuh lagi nih tim tester untuk melakukan testing aplikasi setelah didevelop, tim bisnis siapa aja, nah semua orang yang dibutuhkan tersebut masuk ke resource planning.
Terus masuk lagi ke policy planning, ada testing apa aja ni yang mau dimasukkan biar software yang kita deliver memang berkualitas, sesuai ekspektasi.
Tempat Kursus Komputer Terbaik | Digital Marketing, Programming, SEO, Dll.
Kemudian ada juga namanya risk planning, jadi untuk mengetahui resiko apa aja yang mungkin terjadi. Biasanya yang paling sering resikonya itu dalam IT project, resource sering beresiko.
Kalau resourcenya resign, udah deh, itu bisa impact ke timeline, ke project. Pokoknya semua yang tadi itu masuk planning.
Terus kan kita juga udah masuk ke planning budget kan, misal kita alokasikan untuk Contengency Funding.
Kalau semua sudah oke, kita sepakati, kita masuk ke tahapan berikutnya yaitu eksekusi dan monitoring berjalan. Di tahapan eksekusi ini baru kita pakai metodologi dari SLDC yang Waterfall tadi.
Kita akan bikin requirement analytic, jadi kita analisa requirement yang kita detailin sebelumnya. Kita tuh akan analisis visibility nya, jadi kayak kita lihat bisa apa enggaknya kita buat. Dari analisa tersebut baru kita akan desain sistemnya.
Desain itu kan ada macem-macem misal desain aplikasi, arsitektur aplikasi, aplikasi server secara infrastruktur, kemudian desain UI/UXnya. Nah itu tahap desainnya dituangkan dalam satu dokumen Functional Specification Document (FSD).
Yang desain teknis seperti arsitektur aplikasi, server pokoknya yang bagian teknis itu semua masuk ke Technical Specifitation Document (TSD) untuk melakukan development untuk codingnya.
Dari TSD FSD akan dituangkan ke dalam bentuk mock up atau UI (User Interface)/UX (User Experience) design. Nah, pokokya setelah desain sudah jadi, baru si tim development melakukan coding, sampai selesai.
Baru setelah coding dilakukan testing, setelah semua oke baru deh launching. Dari semua proses itu yang analisa requirement, design, coding, testing, itu masuk ke dalam SLDC, dan secara project management masuk ke tahap execution and monitoring (eksekusi, monitor).
Setelah dilaunching baru kita masuk ke fase Closing. Pada tahapan ini sebelum benar-benar di closing, kita ada yang namanya proses review, ya di review, ada yang kurang atau enggak, ada proses yang salah, atau ada yang perlu diinput. Setelah review baru benar-benar kita close.
Kira-kira dari semua proses, tantangan apa yang dihadapi ?
Tantangan terbesar itu sebenarnya adalah resiko itu sendiri. Dalam IT Project itu sebenarnya adalah human nya. Jadi yang kayak tiba-tiba resign di tengah jalan.
Karena kita tuh udah capek-capek transfer knowledge, jelasin segala macam, udah engage dengan tim, udah smooth running, eh tiba-tiba resign. Kan kita mesti nyari orang baru, dia mesti cek up lagi dengan tim yang udah ada.
Itulah kenapa resource cukup jadi resiko. Yang kedua capability nya orang yang berbeda-beda kan. Meskipun sama-sama senior tapi capability skillnya belum tentu sama.
Misal, nanti saat diterjunkan ke project menurutnya ini suatu yang baru, dia gak ngerti apa yang mau dibuat gitu. Itu menurut saya tantangan terbesar.
Kalau untuk menjalankan Project Manager ini, apakah ada menggunakan tools atau aplikasi yang perlu didownload ?
Iya, tools nya banyak banget Pak. Kalau saya yang saya pakai, Microsoft Office Project. Bikin timelinenya, siapa aja, misal untuk alokasi waktunya, jadi kayak durasi satu hari nya berapa lama.
Misal desain dia butuh waktu full time, kita sebutnya Full Time Engineer (FTE). Misal dalam dua minggu dia butuh 10 FTE, satu harinya 1 FTE . Nanti saat masuk ke programming bisa jadi FTE nya berkurang jadi 0,25 per harinya.
Nah, itu semua saya tuangkan ke Project Office yang favorit. Kalau orang yang menggunakan metode Agile ada yang pake Jira, terus banyak lagi. Bahkan ada yang pake Excel juga masih.
Tadi seringnya pake Microsoft Project Office ya Pak? Itu kenapa Pak alasannya?
Oh iya saya pakai itu, soalnya saya masih pake yang tradisional kan Pak, karena lebih gampang menggunakannya. Karena kita pake metode BigBang.
Misal inisiasi minggu pertama, minggu kedua planning, minggu 3-4 requirement analysis and design, minggu berikutnya kita coding. Jadi semuanya akan keliatan timeline, alokasi resource, banyaknya orang.
Terus dependency dari satu proses ke proses lain kelihatan. Untuk melakukan construction hanya bisa dilakukan jika design sudah dilakukan. Jadi itu menjadi tools untuk saya monitoring project. Terus ada delay dalam sehari aja saya bisa kelihatan pake itu.
Oh gitu ya Pak, apa boleh di berikan gambaran lagi tentang industri apa aja yang butuh IT project manager?
Wah itu semua industri bisa Pak. Sekarang kita kan lagi era digitalisasi ya kan Pak.
Semua pasti butuh IT Project Manager, dimana semua perusahaan sekarang kan butuh IT, jadi disetiap ada bagian IT di perusahaan itu pasti perlu IT Project Managernya.
Jadi menurut Bapak, bagaimana peluang untuk jadi IT Project Manager sekarang atau kedepannya nanti?
Untuk peluangnya sekarang masih besar. Apalagi untuk teman-teman yang sekarang itu mau focus ke IT project manager, misal mau ngambil sertifikasi kayak PMP, atau ada juga training diluar itu nanti kita dikasi buku PMBOK juga, nanti baru akan ada examinationnya juga, PMP exam.
Nanti sebelum ikut ujian kita belajar PMBOK dulu. Nah kalau kita udah dapat sertifikasi PMP tersebut, terus udah mahal itu diluaran sana. Cuma kalau peluangnya pasti besar. Cuma angkanya saya tidak tau.
Untuk sekarang itu juga metode Agile itu kan udah mulai marak misalnya kayak di Tokopedia, mungkin IT Project Manager mungkin akan lama-lama ditinggalkan, tapi masih dalam waktu yang cukup lama sih.
Pak ini maaf ya sedikit privasi, rata-rata nih range gaji seorang IT Project Manager berapaan?
Oh ya tergantung level sih sebenernya, berapa lama pengalaman. Misalnya saya setahun pengalaman, mungkin 8 jutaan, mungkin kalau senior bisa 15 jutaan, terus gitu juga kalau pengalaman udah 10 tahunan bisa diatas 20 jutaan.
Nah, untuk kayak saya yang IT Project Manager ngurusin semuanya, budget, timeline, orang-orangnya, deadline semuanya itu kek bikin perusahaan sih sebenarnya, nah biasa yang udah kayak senior gini biasanya ditawarin untuk Management.
Entah itu jadi Head of IT, atau Head of Project Manager itu range nya lebih gede lagi.
Pak kalau untuk jadi IT Project Manager itu wajib dari jurusan IT gak sih Pak?
Kalau yang namanya IT Project Manager sepertinya nggak juga sih Pak. Yang penting pengalaman aja sih
Boleh diceritakan pengalaman paling susah selama jadi IT Project Manager?
Yang paling susah itu, deal with people, misal di tim mintanya requirement yang aneh-aneh, terus tim teknis bilangnya itu gak mungkin. Atau bisa aja jadinya tuh achievable dengan pertimbangkan timeline.
Jadi kan kita harus cari jalan tengah, atau harus ada yang ngalah. Dengan kebutuhan, timeline, capability. Itu sih yang menurut saya susah.
Oh yaa, terus saran nih dari Bapak untuk Project Manager diluar yang mentok saat dia melakukan prosesnya?
Saran dari saya adalah keep calm, jangan panik, pasti akan selalu ada bantuan. Jika kita mentok, nanti kan kita ada hirarki tim tuh dalam Project, kita akan diskusi kan ke diatas kita tuh lihat dulu
Mentoknya di bagian mana terus kita identify, terus kita minta saran contohnya diatas kita ada Project Sponsor. Dari dia kita minta advice, dan kalau dia ga bisa kasi saran, kita tanyain kita harus kontak siapa untuk meminta bantuan.
Nih misalnya kita bisa balik lagi ke masa lalu, keahlian dalam bidang Project Manager ini nih, yang Bapak harapkan untuk dikuasai?
Yang harus dikuasai itu pertama harus mengetahui teknis, paling tidak konsep teknisnya. Misal mau buat aplikasi A.
Kita harus bisa ngerti flow secara bisnis, dan juga teknisnya. Managerialnya harus dikuasai. Karena kita kan deal with People. Yang ketiga leadership. Karena dia tuh kayak driver dalam sebuah mobil, yang ngarahin semua orang.
Kemudian, pelajaran yang diharapkan ada di kampus untuk membantu profesi Project Manager ini?
Kalau menurut saya dikuatin SDLC nya sih. Dulu di Rekayasa Perangkat Lunak waktu saya belajar itu ada SDLC nya, nah konsep itu kuatin.
Terus juga kuatin skill algoritma untuk menguatkan kemampuan berpikir logikanya kita. Yang lain mata kuliahnya boleh aja ada sih. Yang penting konsepnya, misal database, programming, ngertiin konsepnya
Kalau kerja Project Manager ini kan ada timnya, bisa disebutin gak Pak 3 keahlian yang diharapkan dari tim?
Partner yang saya harapkan, dia ngerti atau punya pengalaman di bidang yang projectnya akan kita deliver. Misal saya mau buat project di bidang asuransi.
Nah, saya harap dia itu punya pengalaman di bagian itu atau pengetahuan tentang asuransi. Kemudian skill teknis, misal dia mau jadi bisnis analis. Nah dia harus ngerti bidang dan teknisnya. Dan yang ketiga adalah attitudenya.
Ini agak sedikit pribadi Pak, ada gak pak hobi Bapak selain di IT Project Manager, misal travelling, seni, yoga atau apa?
Kalau anak-anak IT itu Pak hobinya travelling. Apalagi yang di Project ya. Karena abis project itu jenuh, stress, jadi saya suka travelling. Selain itu pun, kalau weekend saya juga suka masak. Ada kepuasan sendiri sih kalau saya makan makanan yang saya masak.
IT project manager gak perlu tau IT ? konyol