Membahas masalah seputar perkembangan Artifical Intelligence (AI) memang tidak akan ada habisnya dan kian melahirkan inovasi-inovasi baru.
Dan inovasi ini merambat hampir ke semua sektor industri, mulai dari transportasi, agikultur, finansial, robotik, dan masih banyak lagi.
Mengutip dari media lokal jepang Kyodo News, kali ini telah lahir inovasi AI yang bisa membantu jalannya komunikasi dengan orang-orang tuli.
Atas kerjasama bersama oleh University of Electro-Communications di Tokyo dan SofbBank Corp., keduanya berhasil mengembangkan AI yang mampu menterjemahkan bahasa Isyarat menjadi teks tertulis bernama Sure Talk.
Sayangnya sistem ini baru tersedia di konter-konter tertentu saja yang sudah dilengkapi peralatan yang diperlukan. Tapi kedepannya pemerintah berharap sistem ini bisa di terapkan pada aplikasi Smartphone.
Sistem AI Sure Talk mampu menerjemahkan tanda ke dalam teks Jepang, menggunakan teknologi pengenalan gambar yang menganalisis gerakan kerangka beberapa area tubuh, seperti jari dan lengan, untuk mengubah tanda menjadi bahasa Jepang.
Proses ini pun terbilang tidak terjadi begitu saja, para ilmuan sebelumnya sudah memperkenalkan ratusan gambar orang yang di digitalkan untuk mengembangkan sistem AI-nya.
Uji Coba Sistem AI Sure Talk dan Pengembangan Kedepannya
Kabarnya, sistem ini sudah di Implementasikan di wilayah Mito di Prefektur Ibaraki, dan Chofu di Tokyo. Rencananya sistem ini akan diletakan di kantor kota guna membantu orang yang menggunakan sistem tersebut.
Para Ilmuwan meyakini kalau Sistem Sure Talk masih memiliki banyak ruang perbaikan serta peningkatan. Pasalnya saat ini sistemnya baru bisa menerjemahkan gerakan secara akurat menjadi sekitar 1.500 kata dalam baha Jepang.
“Sejumlah besar data bahasa isyarat diperlukan untuk membangun model penerjemahan tanda yang akurat ke dalam teks Jepang,” kata seorang insinyur SoftBank yang terlibat dalam pengembangan sistem.
Para Ilmuan menganggap sistem ini memerlukan kerja sama dari pihak lain terutama untuk membuat versi aplikasinya di smartphone.
Dalam perkembangan terkait, Universitas Hokkaido mengundang Nippon Telegraph dan Telephone East Corp. untuk mencapainya.
Semua perusahaan terkait maupun pihak Universitas bersama-sama bertujuan untuk memperbaiki lingkungan di rumah sakit, apotek, lokasi wisata, dan tempat-tempat lain, memasang kamera sehingga orang tuli atau tuli dapat bertanya bahkan tanpa adanya staf yang mampu menggunakan bahasa isyarat.
Baca Juga :