TechforID – Insinyur dari Universitas Northwestern berhasil mengembangkan robot kepiting terkecil dunia yang bisa dikendalikan dari jarak jauh.
Robot dengan ukuran setengah millimeter ini konon bisa membungkuk, memutar, merangkak, berjalan, berbalik, bahkan melompat.
Selain berbentuk kepiting, para peneliti disana juga mengembangkan robot yang menyerupai cacing inci, jangkrik, dan kumbang dengan ukuran yang hampir sama.
Meskipun penelitian ini bersifat eksploratif pada saat ini, para peneliti percaya bahwa teknologi mereka dapat membawa bidang ini lebih dekat untuk mewujudkan robot berukuran mikro yang dapat melakukan tugas-tugas praktis di dalam ruang yang tertutup rapat.
Bahkan tidak menutup peluang untuk digunakan untuk keperluan medis guna mempelajari anatomi tubuh manusia hidup lebih detail lagi.
Penelitian robot kepiting terkecil tersebut akan dipublikasikan pada Rabu 25 Mei di jurnal Science Robotics.
Uniknya pada September 2021 lalu, tim yang sama juga memperkenalkan microchip bersayap yang merupakan struktur terbang terkecil yang pernah dibuat manusia.
“Robotika adalah bidang penelitian yang menarik, dan pengembangan robot skala mikro adalah topik yang menyenangkan untuk eksplorasi akademis,” kata John A. Rogers, yang memimpin penelitian eksperimental.
“Anda mungkin membayangkan robot mikro sebagai agen untuk memperbaiki atau merakit struktur atau mesin kecil di industri atau sebagai asisten bedah untuk membersihkan arteri yang tersumbat, untuk menghentikan pendarahan internal atau untuk menghilangkan tumor kanker—semuanya dalam prosedur invasif minimal.”
Baca juga : Woowww, Lengan Robot Ini Bisa Dikendalikan Oleh Kekuatan Otak
“Teknologi kami memungkinkan berbagai modalitas gerak terkontrol dan dapat berjalan dengan kecepatan rata-rata setengah panjang tubuhnya per detik,” tambah Yonggang Huang, yang memimpin penelitian teoretis.
“Dimana Ini sangat menantang untuk dicapai pada skala kecil untuk robot terestrial.” Tambahnya.
Lebih kecil dari kutu, kepiting tidak didukung oleh perangkat keras yang kompleks, hidrolika atau listrik. Sebaliknya, kekuatannya terletak pada ketahanan elastis tubuhnya.
Untuk membangun robot terkecil dunia ini, para peneliti menggunakan bahan paduan bentuk-memori yang berubah menjadi bentuk yang “diingat” ketika dipanaskan.
Dalam hal ini, para peneliti menggunakan sinar laser yang dipindai untuk memanaskan robot dengan cepat di berbagai lokasi target di seluruh tubuhnya.
Lapisan tipis kaca secara elastis mengembalikan bagian struktur yang sesuai ke bentuknya yang berubah bentuk saat didinginkan.
Saat robot berubah dari satu fase ke fase lainnya maka ia akan berubah bentuk menjadi bentuk yang diingat dan kembali lagi.
Tak hanya itu, robot terkecil / super mini dunia ini juga bisa dikendalikan sesuai arah pemindaian laser yang diarahkan oleh para peneliti.
Baca artikel selanjutnya :