TechforID – Perusahaan asal Jerman BioNTech menggandeng sebuah startup bernama InstaDeep untuk membuat AI yang bisa memprediksi varian Covid-19 yang mematikan.
Menurut penelitiannya, AI ini dibekali sistem peringatan dini baru yang mampu melacak varian berdasarkan dari kode genetiknya.
Sistem ini dilansir berhasil mengidentifikasi lebih dari 90 persen varian yang dinilai harus diwaspadai, diantaranya termasuk strait Omicron.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa program tersebut dapat mengevaluasi risiko varian covid baru dari protein lonjakan (Spike Protein) dalam beberapa menit.
Kemudian memantaunya secara hampir Real-time. Ugur Sahin selaku kepala eksekutif BioNTech mengatakan kalau tools AI ini tersedia secara gratis.
Sebagian besar mutasi pada genom Sars-Cov-2 cenderung tidak berbahaya, tetapi sebagian kecil perubahan pada materi genetiknya dapat menyebabkan varian yang lebih menular seperti Alpha, Delta, dan Omicron.
Pengurutan genom, teknik yang memungkinkan mutasi dilacak dalam materi genetik virus menjadi faktor pengawasan utama dalam perang melawan virus.
Meskipun para ilmuwan Afrika Selatan memperingatkan varian covid Omicron, lebih dari 80 persen dari 6,3 juta genom yang diunggah ke Gisaid berasal dari Amerika Utara dan Eropa.
Cara Kerja Sistem AI Prediksi Varian Covid BioNTech
Sistem yang dikembangkan BioNTech dan InstaDeep bekerja dalam dua cara, keduanya berdasarkan urutan DNA suatu varian covid.
Bagian pertama dari sistem memprediksi struktur protein lonjakan varian dari urutan DNA.
Protein lonjakan adalah bagian dari virus yang digunakan untuk menginfeksi sel, dan juga merupakan bagian yang menempel pada antibodi untuk menonaktifkan virus.
Berdasarkan pemodelan ini, sistem memberikan dua skor pada varian covid : satu untuk seberapa mudah protein lonjakan itu menempel pada reseptor, yang disebut ACE 2, yang digunakannya untuk menyerang sel manusia.
Skor lainnya mengurutkan seberapa mudah antibodi, seperti yang dihasilkan pada orang yang diinokulasi dengan vaksin BioNTech, dapat mengikat protein lonjakan itu, mencegah virus menginfeksi sel. Kedua skor divalidasi menggunakan eksperimen laboratorium.
Bagian kedua dari sistem mengambil urutan DNA dan memperlakukannya seolah-olah itu semacam bahasa.
Kemudian menggunakan teknik AI yang telah dikembangkan untuk pemrosesan bahasa alami untuk memeriksa seberapa mirip urutan DNA untuk protein lonjakan varian covid tertentu dengan protein lonjakan virus corona lain yang diketahui. Dari sini, para peneliti memperoleh dua skor tambahan.
Baca artikel selanjutnya :