ByteDance sebagai perusahaan induk aplikasi video populer TikTok dikatanya mulai menjual Kecerdasan buatan (AI) TikTok ke perusahaan lain.
Selain itu, ByteDance membuat divisi baru bernama BytePlus, yang menurut situs webnya sudah memiliki klien perusahaan besar seperti aplikasi fashion AS Goat, web travel Singapura WeGo, bahkan Marketplace Asal Indonesia Chilibeli juga tertarik mendapatkan teknologi AI TikTok tersebut.
Cara kerja Algoritma Rekomendasi TikTok. Foto : Datasadak
Yang membuat AI ini begitu populer di incar banyak perusahaan yaitu Algoritma Rekomendasinya yang digunakan di TikTok.
Dasarnya, cara seseorang berinteraksi dengan aplikasi sangat mempengaruhi rekomendasi video apa yang nantinya disajikan ke mereka.
Rekomendasinya itu sendiri didasarkan pada interaksi pengguna termasuk video mana yang di sukai, bagikan komentar, atau buat informasi video seperti keterangan dan tagar dan pengaturan perangkat dan akun termasuk perangkat apa yang pengguna gunakan, preferensi bahasa, dan pengaturan lokasi.
Menurut FT, BytePlus menawarkan pelanggan kesempatan untuk mengakses algoritma rekomendasi mereka, dan mempersonalisasikannya sesuai aplikasi dan pelanggan mereka kelak.
Tidak hanya AI mereka saja yang dijual, BytePlus juga menawarkan terjemahan ucapan dan teks otomatis serta efek video real-time lengkap dengan alat analisis datanya.
Langkah mereka ini tentunya mengundang mata perusahaan dunia. Padahal di tahun 2020 lalu, aplikasi TikTok sempat mendapat kecaman pemblokiran dari mantan presiden AS Donald Trump dengan alasan keamanan.
Namun saat Presiden Joe Biden menggantikan Trump, larangan tersebut sudah dicabut dan TikTok tetap Berjaya sampai melampaui lebih dari 100 juta pengguna bulanan di Amerika Serikat.