cryptocurrency LIBRARY (BELAJAR CRYPTO)

Ini Beda Bitcoin dan Etherium, Sudah Tahu Belum?

Avatar photo
Written by Techfor Id

Cryptocurency saat ini menjadi nama yang sedang hangat diperbincangkan, terutama bagi kamu kalangan investor.

Saat memasuki dunia kripto, kamu mungkin sudah tidak asing saat mendengar istilah bitcoin dan etherium, bukan?

Ya, dua nama ini bisa dibilang menjadi primadona dunia kripto yang membuatnya semakin menarik.

Namun, adakah dari kamu yang masih bingung dengan dua istilah tersebut? Jika iya, kamu berada di halaman yang tepat.

Pada tulisan ini, kita akan membahas mengenai hal-hal terkait mengenai Bitcoin dan Etherium. Maka, jangan beranjak dari halaman ini, ya. Untuk lebih jelasnya, mari kita simak penjelasan berikut ini.

Ilustrasi Bitcoin vs Etherium Foto: ETF Alerts

Gambaran Umum Bitcoin vs. Ethereum

Secara sederhana, kamu dapat memahami Ethereum dan Bitcoin sebagai mata uang digital yang diperdagangkan melalui transaksi online.

Kehadiran Ethereum, berhasil membawanya menjadi mata uang digital terpopuler kedua setelah Bitcoin. Hal itu pula yang membuat banyak orang sering kali membandingkan dua mata uang tersebut.

Mengetahui lebih lanjut tentang Bitcoin dan Ethereum, kita simak yuk beberapa persamaan yang dimiliki keduanya.

Beberapa kemiripan yang dimiliki Eter dan bitcoin adalah:

  • Keduanya adalah mata uang digital yang diperdagangkan melalui transaksi online, dan disimpan dalam berbagai jenis dompet cryptocurrency.
  • Keduanya merupakan mata uang  terdesentralisasi, yang berarti,  tidak dikeluarkan atau diatur oleh bank sentral atau otoritas lain.
  • Keduanya menggunakan teknologi buku besar terdistribusi yang dikenal sebagai blockchain.

Namun, terdapat banyak juga perbedaan penting antara dua mata uang kripto paling populer berdasarkan kapitalisasi pasar. Di bawah ini, kamu akan melihat lebih dekat mengenai persamaan dan perbedaan antara bitcoin dan eter.

Penjelasan Singkat

Tahukah kamu, jika Bitcoin bisa dibilang menjadi pelopor yang mendorong kesuksesan  crytocurency? Ya, kehadiran Bitcoin mengisyaratkan kemunculan bentuk uang digital baru yang radikal, dan beroperasi di luar kendali pemerintah atau perusahaan mana pun.

Kehadirannya menjadi sebuah momentum di dalam dunia investasi uang digital. Seiring berjalannya waktu, orang-orang mulai menyadari bahwa blockchain, teknologi yang mendasari bitcoin ternyata bisa digunakan untuk tujuan lain.

Foto: AtoZ Markets

Sementara itu, Ethereum hadir dan memanfaatkan teknologi blockchain lebih dari yang telah dilakukan sebelumnya.

Tidak hanya untuk memelihara jaringan pembayaran yang terdesentralisasi, tetapi juga untuk menyimpan kode komputer yang dapat digunakan untuk mendukung kontrak dan aplikasi keuangan terdesentralisasi yang tahan gangguan.

Aplikasi dan kontrak Ethereum ini didukung oleh ether, mata uang jaringan Ethereum.

Ether lebih bertujuan untuk melengkapi daripada bersaing dengan bitcoin. Namun, tanpa disadari, Eter telah muncul sebagai pesaing di bursa mata uang kripto.

Dasar-dasar Bitcoin

Diluncurkan pada Januari 2009 silam, Bitcoin merupakan ide brilian dari seseorang bernama Satoshi Nakamoto.

Menghadirkan inovasi baru, bitcoin menawarkan janji sebagai mata uang online yang dijamin tanpa otoritas pusat, tidak seperti mata uang yang dikeluarkan pemerintah.

Tidak ada bitcoin fisik, hanya saldo yang terkait dengan buku besar publik yang diamankan secara kriptografis.

Meskipun bitcoin bukanlah upaya pertama pada mata uang online jenis ini, itu adalah yang paling sukses dalam upaya awalnya, dan telah dikenal sebagai pendahulu dalam dunia cryptocurrency yang telah dikembangkan selama dekade terakhir. .

Selama bertahun-tahun, konsep mata uang virtual terdesentralisasi telah diterima di antara regulator dan badan pemerintah. Meskipun bukan alat pembayaran atau penyimpan nilai yang diakui secara resmi, cryptocurrency telah berhasil mengukir sejarahnya sendiri.

Pada awal ledakan mata uang kripto pada tahun 2017, nilai pasar Bitcoin menyumbang hampir 87% dari total pasar mata uang kripto.

Dasar-dasar Ethereum

Enam tahun dari puluncuran Bitcoin, muncul pesaing baru yang tidak kalah menarik. Ethereum berhasil menunjukkan taringnya sejak diluncurkan pada Juli 2015 lalu.

Dengan memanfaatkan teknologi dari Blockchain, Ethereum mampu menjadi platform perangkat lunak terdesentralisasi terbuka, terbesar, serta paling mapan, lho.

Bukan hanya itu, Ethereum memungkinkan penerapan kontrak pintar dan aplikasi terdesentralisasi (dapps) yang dibangun dan dijalankan tanpa henti, penipuan, kontrol atau campur tangan dari pihak ketiga.

Ethereum djuga ilengkapi dengan bahasa pemrogramannya sendiri yang berjalan pada blockchain. Hal itu memungkinkan pengembang untuk membangun dan menjalankan aplikasi terdistribusi.

Aplikasi potensial Ethereum sangat luas, dan didukung oleh token kriptografi eter (biasanya disingkat sebagai ETH). Pada tahun 2014, Ethereum meluncurkan presale untuk eter, yang mendapat tanggapan luar biasa.

Ether diibaratkan seperti bahan bakar untuk menjalankan perintah di platform Ethereum. Ia digunakan oleh pengembang, untuk membangun, serta menjalankan aplikasi di platform.

Ether memiliki dua tujuan utama, yaitu, diperdagangkan sebagai mata uang digital di bursa dengan cara yang sama seperti cryptocurrency lainnya, dan digunakan di jaringan Ethereum untuk menjalankan aplikasi.

Menurut Ethereum, “orang di seluruh dunia menggunakan ETH untuk melakukan pembayaran, sebagai penyimpan nilai, atau sebagai jaminan.”

Perbedaan Utama

Meskipun jaringan Bitcoin dan Ethereum didukung oleh prinsip blockchain dan kriptografi, keduanya memiliki perbedaan dalm banyak hal yang berhubungan dengan teknis.

Misalnya, transaksi di jaringan Ethereum mungkin berisi kode yang dapat dieksekusi, sedangkan data yang ditempelkan ke transaksi jaringan Bitcoin umumnya hanya untuk menyimpan catatan.

Hal lain yang menjadi perbedaan adalah waktu transaksi. Transaksi eter dikonfirmasi dalam hitungan detik, sedangkan bitcoin dalam hitungan menit.

Selain itu, algoritma yang dijalankannya juga berbeda, Ethereum menggunakan ethash sementara Bitcoin menggunakan SHA-256.

Penting untuk diingat, jaringan Bitcoin dan Ethereum berbeda sehubungan dengan tujuan mereka secara keseluruhan.

Bitcoin diciptakan sebagai alternatif mata uang nasionaL, dan bercita-cita menjadi media pertukaran dan penyimpan nilai.

Sementara itu, Ethereum bertujuan sebagai platform untuk memfasilitasi kontrak terprogram yang tidak dapat diubah, dan aplikasi melalui mata uangnya sendiri.

Kesimpulan

BTC dan ETH, keduanya adalah mata uang digital yang memiliki tujuan berbeda.

Seperti penjelasan di atas, tujuan utama eter bukanlah untuk memantapkan dirinya sebagai sistem moneter alternatif, melainkan untuk memfasilitasi dan memonetisasi pengoperasian kontrak pintar Ethereum, serta platform aplikasi terdesentralisasi (dapp).

Ethereum adalah contoh penggunaan lain untuk blockchain yang mendukung jaringan Bitcoin. Secara teoritis, kehadirannya seharusnya tidak dimaksudkan untuk bersaing dengan Bitcoin.

Namun, popularitas eter telah mendorongnya ke dalam persaingan dengan semua mata uang kripto, dan menyebabkan Ether berada di belakang bitcoin pada peringkat cryptocurrency teratas berdasarkan kapitalisasi pasar.

Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa ekosistem eter jauh lebih kecil daripada bitcoin. Terbukti, pada Januari 2020, kapitalisasi pasar Ether hanya di bawah $ 16 miliar, sementara bitcoin hampir 10 kali lipat dari $ 147 miliar.

Nah, setelah penjelasan di atas, kamu sudah bisa memahami, kan, tentang peranan Bitcoin dan Ethereum? Setelah mengetahuinya, pilihlah yang menurutmu paling bisa diandalkan untuk mendukung investasimu.

Selamat mencoba!

About the author

Avatar photo

Techfor Id

Leave a Comment

Click to ask
Hai, Tanya-Tanya Aja
Hi ini Windy, dari techfor

Windy bisa membantu kamu memahami layanan Techfor
Seperti

1. Kursus Online By Expert
2. Partnership Event dan Konten
3. Layanan liputan multimedia
4. Dan hal lain yg ingin kamu tau

Kirim saja pesan ini serta berikan salah satu nomor diatas atau beritahukan windy lebih jelas agar dapat membantu Kamu