Sejak mulai merebaknya pandemi Virus Covid-19, Industri pembuat Chip mulai terguncang aktivitas produksinya.
Selain diharuskan jaga jarak, adapun prosedur pengiriman atau penerimaan barang jadi dan mentah yang harus ditunda bahkan tidak bisa dilakukan sama sekali.
Fenomena ini tentu membuat pasokan Chip komputer secara global menurun dan mempengaruhi beberapa teknologi yang sangat bergantung dengannya.
Kelangkaan Chip
Mulai dari mobil otonom, perusahaan sekelas General Motors dan Ford mengurangi atau bahkan menghentikan produksi kendaraan tertentu.
Lalu Konsol video game juga ikut terpengaruh, dengan para gamer berjuang untuk mendapatkan sistem Microsoft Xbox Series X dan Sony PlayStation 5 yang baru tapi sulit mendapatkannya atau sering kehabisan. Dan pada akhirnya mulai mempengaruhi industri Smartphone.
Hal ini terbukti pada CEO Apple sekarang, Tim Cook yang memperingati kalau kendala pasokan silicon akan mempengaruhi penjualan iPhone atau iPad di kemudian hari.
Baca Artikel Lainnya :
Machine Learning (ML) Ternyata Bisa Dipakai Untuk Prediksi Aksi Terorisme
Mengutip wawancara CNBC dengan Gleen O’Donnell (VP & Direktur Forrester) memuat pernyataan kalau perusahaan sebesar Apple yang dapat prioritas utama dari pembuat Chip saja mengalami masalah, apalagi perusahaan dibawahnya.
Tentunya akan terkena imbas yang lebih parah lagi. Pabrikan Smartphone yang lebih kecil seperti Lenovo dan TCL China, dan HMD Global Finlandia, yang kemungkinan besar berjuang dengan pasokan chip yang tersisa.
HMD, yang meluncurkan beberapa smartphone Nokia baru musim panas ini, memperingatkan kekurangan semikonduktor dapat menjadi tantangan bagi pembuat perangkat yang lebih kecil.
Menurut Counterpoint Research, pengiriman smartphone global dalam tiga bulan pertama tahun 2021 tumbuh 20% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2020 dan 4% selama kuartal pertama tahun 2019.
Industri tersbut tampaknya telah menargetkan tahun yang sukses saat peluncuran vaksin virus corona dimulai dan orang-orang mulai merasakan akhir periode pembatasan atau jaga jarak.
Pada periode April hingga Juli tahun lalu, pengiriman smartphone turun sebanyak mungkin; terutama karena fakta bahwa tindakan pembatasan yang ketat diperkenalkan di banyak negara karena pandemi.
Counterpoint memperkirakan pengiriman smartphone global pada kuartal kedua akan turun 10% dari kuartal pertama.
Meskipun demikian, mereka memperkirakan bahwa pengiriman smartphone pada kuartal ketiga dan keempat akan lebih stabil daripada pada periode yang sama pada 2019 dan 2020.
Analis counterpoint memperkirakan bahwa pembuat smartphone akan mengirimkan 771 juta perangkat ke pasar pada paruh kedua tahun ini; naik 1,3% dari 761 juta perangkat yang dikirimkan pada paruh kedua tahun lalu.
Kenaikan harga komponen karena kurangnya chip saat ini dikompensasi oleh produsen dengan kenaikan harga perangkat.
Menurut peneliti, harga grosir rata-rata smartphone di seluruh dunia meningkat 5% pada kuartal kedua.