TechforID – Sebuah drone heroik telah membantu menyelamatkan nyawa seorang pria berusia 71 tahun yang menderita serangan jantung di negara Swedia.
Mengutip dari BBC, konon drone tersebut mengirimkan defibrillator ke dokter yang membantu pria tersebut yang katanya mengalami gagal jantung saat membersihkan salju di depan rumahnya.
Perusahaan di belakang pengembangan drone itu mengatakan bahwa defibrilasi dapat dimulai sebelum kedatangan ambulans.
Everdrone mengatakan butuh lebih dari tiga menit sejak alarm dinaikkan hingga Automated External Defibrillator (AED) dikirimkan oleh drone ke lokasi.
Kisah heroik ini berawal dari sang dokter, Dr. Mustafa Ali yang kebetulan sedang mengemudi di lokasi dan dirinya tiba-tiba melihat seorang pria pingsan.
Begitu diperiksa, korban ternyata tidak memiliki denyut nadi dan segera dilakukan tindakan CPR. Di waktu yang sama sang dokter meminta orang lain untuk menelpon nomor darurat 112 di negara itu
Baca juga : Tingkatkan Mobilitas Udara, Polandia Uji Coba Program Penerbangan Drone
Kerennnya dalam waktu beberapa menit kemudian, sang dokter mengaku melihat ada sesuatu yang terbang diatasnya. Ternyata itu adalah drone yang secara heroik membawa defibrillator untuk mencegah serangan gagal jantung.
Sebenarnya, kisah heroik drone ini bukan pertama kalinya terjadi di negara Swedia. Pasalnya ia merupakan kemitraan antara Karolinska Institute, Everdrone, Region Vastra Gotaland, dan operator darurat nasional SOS Alarm.
Menurut pihak Everdrone, sistem drone sudah terintegrasi secara elektronik dengan sistem pengiriman darurat dan dapat bersiap untuk terbang segera setelah panggilan darurat yang menunjukkan serangan jantung diterima.
Meskipun drone ini bersifat otonom, namun ada menara pengawas yang mengawasi berjalannya operasi drone untuk alasan keamanan dan lepas landas.
Pada tahun 2020, mereka semua mengeksplorasi penggunaan drone untuk mengirimkan defibrillator di Gothenburg dan Kungalv di Swedia barat.
Selama studi empat bulan, para peneliti Karolinska menemukan bahwa drone dikirim ke 12 dari 14 kasus dugaan serangan jantung, dan secara heroik berhasil mengirimkan AED di semua kecuali satu.
Baca artikel selanjutnya :