TechforID – Mesin bunuh diri bernama Sarco membuat kematian tak menyakitkan dan damai dalam waktu kurang dari semenit. Mesin ini telah dilegalkan pengoperasiannya oleh Pengadilan tinggi Swiss.
Sarco membunuh melalui hipoksia dan hipokapnia dengan mengurangi oksigen ke tingkat kritis, menyebabkan sesak nafas. Mesin ini dapat dioperasikan dari dalam, bahkan bisa digunakan oleh yang menderita kelumpuhan.
Direktur Organisasi Nirbala Exit, Dr Philip Nitschke dikenal sebagai Dr Death merupakan otak dari pembuatan mesin bunuh diri tersebut.
“Mesin itu dapat dibawa ke berbagai lokasi yang digunakan penggunanya yang kemudian dapat juga berfungsi sebagai peti mati,” ucap Dr Nitschke, mengutip dari India Today, Selasa, 14 Desember 2021.
Baca juga: SpinLaunch Kembangkan Peluncur Roket Ramah Lingkungan
Menurut Dr Nitschke, pada tahun 2020 sekitar 1.300 orang Swiss meninggal lantaran bunuh diri. Ia mengatakan, mesin bunuh diri buatannya dapat dioperasikan secara luas pada 2022, agar bunuh diri tak merepotkan orang lain.
“Kecuali kesulitan yang tidak terduga, kami berharap siap untuk membuat Sarco tersedia untuk digunakan di Swiss tahun depan. Ini adalah proyek yang sangat mahal sejauh ini, tetapi kami pikir kami sudah hampir menerapkannya sekarang,” ucap dia.
Meskipun telah dilegalkan penggunaannya oleh pengadilan Swiss, akan tetapi mesin bunuh diri buatan Dr Nitschke mendapatkan berbagai penolakan dari banyak orang.
Pasalnya, metode kematian yang digunakan mengingatkan kamar gas yang digunakan Nazi Jerman membunuh tawanan Yahudi pada Perang Dunia 2.
“Beberapa orang menolak penemuan saya dengan mengatakan bahwa mesin bunuh diri buatan saya mirip kamar gas Nazi Jerman,” ujar dia.
Baca artikel selanjutnya: