TechforID – Perusahaan rintisan atau startup teknologi luar angkasa, SpinLaunch sedang mengembangkan teknologi peluncur roket ramah lingkungan.
SpinLaunch memberikan solusi alternatif dengan menghadirkan landasan peluncuran roket ramah lingkungan dan lebih murah.
Perusahaan startup ini menyebut inovasinya dengan nama Suborbital Accelerator, ukurannya lebih besar dari Patung Liberty di Amerika Serikat (AS). Pada bagian dalam terdapat ruang vakum panjang tempat sebuah ‘lengan’ berputar.
Lengan ini menggunakan energi kinetik saat memutar roket. Saat kecepatan tercapai, roket akan dilepaskan dan ditembakkan ke udara.
“Ini adalah cara yang sangat berbeda untuk mempercepat proyektil dan meluncurkan kendaraan dalam kecepatan hipersonik menggunakan sistem berbasis darat,” ucap CEO SpinLaunch, Jonathan Yaney, mengutip dari CNBC.
Baca juga: Panik Ga? Asteroid Raksasa Mendekati Bumi dengan Kecepatan 23.700 km/jam
Yaney mengatakan, sistem peluncuran luar angkasa akan memasuki pasar komersial dengan irama sangat tinggi, dan diluncurkan dengan biaya terendah di industri.
Pada tes peluncuran pertama, roket mampu didorong dengan kecepatan supersonik, menggunakan 20 persen dari total daya akselerator. Selain itu, proyektil tersebut juga mencapai ketinggian puluhan ribu kaki.
Saat ini, desain Suborbital Accelerator masih dalam bentuk prototipe. Belum ada informasi lebih lanjut terkait kapan sistem peluncuran orbitnya diumumkan ke publik.
Nantinya, SpinLaunch akan melakukan serangkaian tes dengan kendaraan yang berbeda sepanjang 2022, dengan sekitar 30 uji coba penerbangan orbit Bumi.
SpinLaunch menargetkan peluncur roketnya akan menerbangkan satelit dan kendaraan luar angkasa lain pada 2025 mendatang.
Baca artikel selanjutnya: