TechforID – Akun twitter Perdana Menteri India, Narendra Modi, kabarnya menjadi korban aksi hack atau peretasan dan sempat membuat tweet yang mengejutkan.
Isi dari tweet tersebut yaitu kalau Negara India secara resmi menjadi legal tender Bitcoin dan pihak pemerintah membeli 500 Bitcoin yang akan dibagikan kepada warganya secara gratis.
Untungnya, akun Narendra Modi berhasil dipulihkan dan tweet penipuan ini segera dihapus olehnya.
Tidak lama setelah itu, akun resmi dari Kantor Perdana Menteri India langsung memuat tweet yang berisi kalau masalah peretasan tersebut sudah dilaporkan ke twitter. Apapun tweet yang dibagikan saat diretas oleh para hacker harus diabaikan
Maraknya kasus penipuan di dunia kripto
Sebenarnya kejadian ini bukan pertama kalinya terjadi pada Narendra Modi. Pada bulan Juni tahun 2020 lalu akun twitter-nya sempat mengalami hal sama.
Akunnya disusupi sebagai bagian dari peretasan berskala jauh lebih besar yang melibatkan beberapa pemimpin, perusahaan besar, dan selebriti dunia.
Baca juga : Lewat Toko Berlian, Sindikat Hacker Beberkan Data Pribadi Tokoh Dunia Ke Dark Web
Lalu pada bulan September tahun yang sama, akunnya juga menjadi korban hack dengan menulis tweet meminta donasi Bitcoin sebagai upaya pemulihan Covid-19.
Penipuan dengan motif bagi-bagi Bitcoin gratis memang sudah jadi hal yang lumrah di dunia kripto.
Bukan Cuma Perdana Menteri Narendra Modi saja, pasalnya banyak juga peretas yang menggunakan nama atau rupa (foto) beberapa influencer atau selebriti dunia.
Termasuk diantaranya CEO dari perusahaan besar seperti Elon Musk, Bill Gate, Steve Wozniak, Brian Armstrong, dan masih banyak lagi.
Sedangkan kasus peretasan akun Twitter Narendra Modi kali ini terjadi pada saat India sedang mempertimbangkan untuk mengatur bitcoin dan cryptocurrency lainnya.
Tagihan kripto telah terdaftar untuk dipertimbangkan di Lok Sabha, majelis rendah parlemen India.
Ada laporan yang menunjukkan bahwa Modi akan mengambil keputusan akhir tentang undang-undang kripto India.
Narendra Modi dilaporkan telah menjadi tuan rumah setidaknya dua pertemuan tingkat tinggi tentang crypto.
Naremdra Modi baru-baru ini juga mendesak para pemimpin negara-negara demokratis untuk saling berkolaborasi.
Tujuannya untuk memastikan cryptocurrency termasuk bitcoin, tidak jatuh ke tangan yang salah atau disalahgunakan.
Baca artikel selanjutnya :