TechforID – Sebuah makalah penelitian Google mengungkapkan demo di balik teknologi Project Starline. Teknologi bilik obrolan video 3D dengan pengalaman seperti benar-benar duduk di depan lawan bicaranya.
Mengutip The Verge, makalah penelitian Google menyoroti banyak tantangan untuk mengelabui otak agar berpikir ada manusia nyata yang duduk hanya beberapa meter di sekitarnya.
Gambar harus beresolusi tinggi dan bebas dari artefak yang mengganggu, tapi harus terlihat benar dari posisi relatif pengguna di bilik.
Sementara, audio memberi tantangan lain, karena sistem perlu membuatnya terdengar seperti kata-kata seseorang yang keluar dari mulut mereka yang sebenarnya.
“Dan kemudian ada masalah terkait dengan kontak mata,” tulis Google dalam makalah tersebut yang dikutip pada Kamis, 2 Desember 2021.
Project Starline Memberikan Perasaan Kehadiran
Project Starline dapat menawarkan perasaan kehadiran yang serupa dengan virtual reality (VR) atau augmented reality (AR), tanpa pengguna perlu memakai headset yang besar.
Makalah ini juga merinci dengan tepat berapa banyak perangkat keras yang diperlukan untuk mulai memecahkan masalah ini.
Baca juga: Ilmuwan Singapura Kembangkan Plester Cerdas yang Terhubung ke Smartphone
Sistem ini dibangun di sekitar panel 8K 65 inci yang berjalan pada 60Hz. Di sekelilingnya, para insinyur Google telah mengatur tiga ‘capture pods” yang mampu menangkap citra warna dan data kedalaman.
Sistem ini juga mencakup empat kamera pelacak tambahan, empat mikrofon, dua pengeras suara, dan proyektor inframerah.
Secara total, gambar berwarna dari empat sudut pandang ditangkap, serta tiga peta kedalaman, dengan total tujuh aliran video. Audio ditangkap pada 44,1 kHz, dan dikodekan pada 256 Kbps.
Semua perangkat keras ini menghasilkan banyak data yang perlu ditransmisikan, dan Google mengatakan bahwa bandwidth transmisi berkisar antara 30 hingga 100 Mbps.
“Tergantung pada detail tekstur pada pakaian pengguna dan besarnya gerakan mereka. Jadi ini lebih dari sekadar panggilan aplikasi Zoom standar,” kata Google.
Project Starline Dilengkapi Nvidia
Project Starline juga dilengkapi dengan empat kartu grafis Nvidia kelas atas (dua kartu Quadro RTX 6000 dan dua Titan RTX) untuk mengkodekan dan mendekode semua data ini. Latensi end-to-end dilaporkan memiliki rata-rata 105,8 milidetik.
Google menceritakan bagaimana karyawan menggunakan bilik dan mengklaim bisa mengalahkan konferensi video dalam menciptakan perasaan kehadiran, koneksi pribadi, membantu dengan penuh perhatian dan mengukur reaksi.
“Selama sembilan bulan, 117 peserta mengadakan total 308 pertemuan di stan telepresence, dengan waktu pertemuan rata-rata lebih dari 35 menit,” ujar Google.
Baca artikel selanjutnya: