TechforID – Setelah menerima banyak sanksi dunia akibat invasinya ke negara Ukraina, Rusia kini dihimpit kembali oleh Senat AS yang mengincar Emas negara tersebut agar dibekukan.
Aturan ini dipelopori oleh Senator AS John Cornyn, Maggie Hassa, Bill Hagerty, dan Angus King pada beberapa waktu lalu dengan tema :
“Stop Russian Government and Oligarchs from Limiting Democracy (Stop Russian GOLD) Act.”
Para senat menilai invasi Rusia amat mengerikan dan dunia bebas menghancurkan ekonomi Rusia. Kali ini mereka sepakat memberlakukan sanksi juga terhadap cadangan emas Rusia.
Pasokan emas Rusia adalah salah satu dari sedikit aset yang tersisa yang dapat digunakan Putin untuk menopang perekonomian negaranya.
Baca juga : Cuma Seminggu, Donasi Kripto ke Ukraina Tembus 50 Juta Dolar
Dengan menyetujui aturan pembekuan ini, para senat positif bisa mengisolasi Rusia dari ekonomi dunia dan menyulitkan kampanye militer Putin.
Pasalnya selama ini Rusia memiliki celah untuk mencuci uang mereka melalui pembelian dan penjualan emas melalui Venezuela.
Federasi Rusia membeli emas untuk mengimbangi devaluasi mata uangnya, rubel, dan kemudian menjual emas tersebut di pasar internasional dengan imbalan mata uang bernilai tinggi.
Mencegah hal ini lebih lanjut, Senat di AS juga akan menerapkan sanksi sekunder pada siapapun yang bertransaksi dengan atau mengangkutnya dari Bank sentral Rusia juga menjualnya secara fisik maupun elektronik.
Selain senat AS, negara-negara G7 dan Uni Eropa juga sudah mengambil langkah serupa dengan mencegah penggunaan mata uang crypto atau Cryptocurrency.
Namun, sejumlah ahli mengatakan bahwa cryptocurrency bukanlah alat yang efektif untuk menghindari sanksi bagi Rusia, termasuk CEO pertukaran cryptocurrency Coinbase dan Binance.
Baca artikel selanjutnya :