Digital Marketing

3 Metode Bersaing Di Bisnis Online Menurut Andhika Wijaya Kurniawan

Memasuki revolusi digital 4.0, membuat pekembangan teknologi digital di Indonesia berkembangan pesat. Hal ini membuat para pembisnis mulai mengalihkan metode pemasarannya ke level digital marketing sehingga mereka harus jeli menggunakan berbagai platform seperti virtual reality, Instagram stories, SEO ataupun IoT.

Kamu bisa dengarkan wawancara tim Techfor.id dengan Andhika Wijaya Kurniawan, coach bisnis dengan segudang pengalaman dengan klik tombol play di bawah ini.

Terlebih lagi dengan penetrasi internet dan media sosial yang terus menanjak naik di antara lebih dari 260 juta penduduk, sehingga membuat Indonesia menjadi target pasar yang cukup menjanjikan di Asia Tenggara, terutama dalam urusan pemasaran produk.

Di tambah lagi dengan semakin majunya perkembangan teknologi mobile, penetrasi kecepatan internet yang tinggi, tools marketing baru dan trend yang mengikuti pasar.

Pemasaran digital saat ini menjadi alternatif masa depan yang keberadaanya mulai menggeser metode pemasaran yang lain.

Oleh karena itu, team Techfor.id melihat, topik tentang digital marketing penting untuk di angkat secara detail dan lebih dalam. Team melakukan wawancara eksklusif dengan Andhika Wijaya Kurniawan yang merupakan expert di bidang digital marketing.

Andhika memimpin 5 peusahaan dan 2 startup di bidang digital marketing. Berikut adalah cuplikan wawancara kami dengan Andhika Wijaya :

Saya Andhika Wijaya Kurniawan , saya memimpin 5 perusahaan, dan 2 startup masih kecil, di bidang digital marketing

Tempat Kursus Komputer Terbaik | Digital Marketing, Programming, SEO, Dll.

Mas Andhika sebagai expertist dibidang digital marketing, nah bagaimana sih digital marketing di zaman sekarang dan kedepannya nanti?

Digital Marketing itu tidak akan pernah habis. Karena saya yang dulunya start di tahun 2004 hingga saat ini perkembangannya sangat luar biasa sekali. Sekarang aja ibu – ibu udah masuk ke dunia digital marketing. Bahkan dari sebuah Instagram saja, ibu – ibu bisa mendapatkan a lot of money.

Walaupun mereka tidak mengerti website segala macam, tapi uang tetap masuk ke mereka melalui Instagram aja contohnya. Dari segi profesi saja itu cukup bagus kalau ditekuni. Sedangkan dari sisi peluangnya, kita tahu bahwa digital marketing itu bagian dari bisnis, yang tujuannya harus jelas.

Untuk seorang pemula yang ingin belajar digital marketing, apa yang harus dilakukan?

Yang pertama dilakukan yaitu harus menguasai komputer, gausah technical banget, yang penting pengoperasian komputer sih.

Nah, kemudian dia itu harus ngeblog. Kenapa? Biar dia tau bahwa oh web itu seperti ini bentuknya, walaupun yang gratisan misalnya blogspot atau wordpress, minimal dia tau inputnya.

Terus blog juga merupakan media pemasaran yang sampai saat ini tidak mungkin bisa mati. Setiap orang pasti butuh. Dan search engine jadi friendly, yang mudah didapatkan dengan kata kunci atau judul tertentu. Nah, kemudian harus visible.

Karena kalau udah masuk ke dunia online kita harus siap menjadi subjectyang di search misal nama, profesi, bisnis kita apa dan konten lainnya yang dapat mendukung visibilitas kita di dunia online.

Kemudian tantangan sebagai seorang digital marketing itu apa aja sih?

Oh .. banyak sekali, kalau dari segi biaya misalnya harus push iklan tapi dompet tipis. Mungkin beberapa teman-teman juga pernah merasakan. Tapi yang paling penting seorang digital marketing harus bisa menciptakan market. Misal ada suatu produk kopi, mau dijual tapi nggak adamarketnya.

Mungkinkah dijual? Tidak mungkin. Setiap service punya market. Tugas kita menciptakan market, bukan jualan, beda.

Bisa dijelasin bedanya apa dengan jualan?

Nah, ini pertanyaan bagus. Kemarin saya juga membahas ini. Jadi, banyak orang bingung apa bedanya digital marketing dan digital selling. Nah, fungsi digital marketer/marketing adalah untuk create market dengan berbagai macam strategi sampai sebatas orang datang (tertarik).

Sedangkan begitu terjadi orang contact kita untuk nanya-nanya, tapi belum transaksi nih ya, berarti harus mengarah ke selling. Jadi batasnya digital marketing menciptakan marketing, sedangkan selling, prosesnya dari konfesi terus transaksi.

Kemudian untuk digital marketer ini menggunakan tools gak sih?

Kalau saya pribadi tools untuk apa dulu maksudnya, kan banyak, misal kalau untuk email marketing ya kita perlu email sebagai auto responder.

Terus apalagi misal mau jualan ya kita perlu medianya itu yaitu website.

Untuk jualan sendiri misalnya pakai Facebook gitu misalnya? Atau ada aplikasi lain?

Kalau untuk pemula saya tidak menyarankan untuk pakai tools yang berbasis aplikasi gitu, karena itu tidak bisa membuat mereka pintar, hanya mempermudah aja.

Jadi ibu-ibu misal, tidak ada aplikasi mereka bingung mau ngapain. Tapi kalau itu bisa mempermudah kita dengan mengcreate more money ya enggak masalah. Cuma saya gak menyarankan, supaya tahu seluk beluknya.

Iklan ini sudah gampang ya misal pake Ads gitu, menurut Mas seberapa efektif kita menggunakan Ads ini?

Sangat. Sangat efektif ya. Jadi, marketing itu kan ada itung-itungannya. Ada rumusnya gini semakin tinggi budget marketing maka semakin tinggi penjualan, semakin tinggi traffic berarti kemungkinan terjadi penjualan yang lebih tinggi.

Berarti kita akan mendapatkan income yang lebih tinggi lagi. Jadi, tidak ada istilahnya budget marketing kita turunin berharap penjualan naik. Itu tidak mungkin ada. Jadi kalau kita mau pake Ads, pake aja.

Ads itu fungsinya adalah untuk mencari traffic, bukan untuk menaikkan penjualan. Yang sering orang berharap pasang iklan langsung ada yang beli.

Kita itu kumpulin traffic, karena total traffic x 10% x 0,01 % itu baru kemungkinan yang akan beli. Belum tentu beli. Nah, dari kemungkinan tersebut lagi baru kita hitung untuk transaksi.

Nah, untuk mengatasi iklan boncos itu, bagaimana?

Iklan boncos itulah balik lagi ke tadi karena berharap penjualan langsung/instan setelah dipasang iklan.

Padahal kalau kita tarik iklan di Facebook misalkan, kita tarik ke website yang ada landing pagenya. Kemudian kita pasang auto responder, atau email marketing, kemudian tarik semua traffic yang ada di Facebook kesana, dan jualannya di email marketing, itu akan terjadi penjualan.

Dibanding cuma narik ke produk. Terus nunggu kapan terjual. Karena semua orang ke Facebook itu untuk Networking bukan untuk beli produk. Itu saya sebut dengan Funneling.

Boleh sedikit diceritain tentang Funneling?

Funneling sebenarnya ada banyak, tapi saya singkat aja jadi dua biar gampang. Funneling dalam hal marketing, dengan Funneling dalam hal selling.

Itu beda, kalau Funneling dalam hal marketing maka kita akan buat website kemudian siapkan alur, begitu orang kunjungi web kita, mau kita bawa kemana konsumen.

Ketika ketemu konsumen kita mau bawa agar terjadi penjualan. Nah, berarti kita tarik garis lagi yang banyak supaya terjadi penjualan, kita bawa kemana lagi apakah setelah dia lihat web kita dia mau kita kasih lihat video dulu baru ada button untuk beli nya.

Setelah itu misal masuk ke email untuk mau beli. Nah, sedangkan Funneling dalam selling, contohnya kita nih ada orang contact kita, mau dibawa kemana lagi.

Misal orang nanya saya mau produk A mau beli, nah terus kita mau bawa dia kemana lagi, misal mau di closing langsung, atau mau di upsale. Misal ada produk A, tapi kalau ditambah ini harga jadi sekian.

Nah dia tertarik atau tidak, kalau ada pilihan seperti itu berarti ada if-else, kalau dia tertarik kan jadi beli, kalau tidak berarti balik ke produk awal A lagi. Nah, bagaimanapun kalau udah Funnel Sell berarti harus closing, harus terjadi transaksi.

Itu ada kemungkinan gagal gak dalam Funneling itu?

Ya, ada. kalau istilah offline ada istilah negosiasinya.

Tantangannya apa saat Funneling itu?

Ya, jadi kita harus memastikan bahwa si konsumen itu butuh. Itu Funnel Sells. Jadi kita membawa konsumen yang tadi Marketing, beralih jadi dia tuh butuh nih, aku butuh sehingga dia contact.

Untuk mendapatkan customer yang tadi itu yang butuh itu ada triknya ga sih?

Sebenarnya semua konsumen ada kebutuhannya masing-masing. Karena semua produk yang menurut kita ga penting tapi tetap ada yang beli.

Jadi, produk apapun itu jelek atau bagus tetap ada yang butuh. Tergantung bagaimana strategi kita untuk menarik mereka. Misal toko online, mau jual barang A yang jelek, dibarengi barang yang bagus.

Misal saya beli air mineral harga 5 ribu dikasi donat, saya jual jadinya 15 ribu. Jadi dia mau beli. Jadi dia dapat untung juga kan.

Punya pengalaman gak project digital marketing saat kerja di perusahaan lain yang mulai dari 0 sampai dia berhasil?

Kalau saya pribadi banyak handle untuk UKM-UKM, satu goalsnya yaitu terjadi penjualan. Mereka tidak mau tau dengan proses marketing.

Makanya disana kita jelasin prosesnya, dari tahap konsultasi, couching, dan lain-lain. Sampai pada akhirnya dia paham, baru kita start projectnya.

Problem yang sering muncul saat project itu terjadi?

Kalau pemula yang saya temui seringnya masalah budget. Stuck budget.

Adakah budget minimumnya?

Ya ada. Kalau misalnya budget nya 2 juta itu untuk iklan, apakah terpakai? Enggak. Berarti kita itu harus taruh sekitar 15 juta, atau 2 kali lipat dari tadi ya 4 juta.

Contoh di offline kita mesti promosiin di media cetak, paling maju di TV. Kalau di digital marketing misal lewat Facebook, Instagram, cukupkah 2 juta? Tidak. Dan kita tidak bisa promo hanya lewat satu tempat.

Karena tidak ada pembanding. Misal tidak ada yang klik dari Facebook, yaudah berarti lewat Google Ads. Tapi tidak ditutup yang di Facebook, melainkan dicari kenapa tidak ada yang klik. Harus ada pengukurannya selalu.

Berapa range efektif untuk budget iklan?

Semua sih punya budget yang berbeda. Misal kalian punya budget 1 juta, berarti 3x nya yaitu 3juta untuk di split ke Facebook 500ribu, Instagram 500ribu, dan lain-lain. Itu untuk budget yang terbatas.

Diluaran sana banyak juga yang belajar digital marketing, adakah saran untuk mereka yang mentok di bagian tersebut? Misalnya sudah dilakukan semua tapi penjualan tidak naik?

Itu masalah di marketing, makanya harus dinaikin budget marketing seperti yang sudah saya jelaskan tadi biar trafficnya naik. Seperti kerucut, jadi bagian atas harus lebih banyak dari bagian bawah. Banyakin budget .

Kalau di perusahaan, yang paling sering dialami apa?

Yang paling sering dialami mereka tidak tahu mau bawa konsumennya kemana. Konsumen klik web terus udah dibuka yaudah, yang penting dibuka aja terserah mau beli atau tidak.

Perusahaan ingin maju 10 kali lebih cepat maju, harus bisa apa skillnya?

Kalau di saya, harus cepat geraknya. Misal saya butuh landing page 2 jam harus selesai, sama integritas.

Jadi kalau ada saya atau tidak harus sama kerjanya. Sama kapasitas. Kalau hardskill relatif. Makanya ada posisi senior atau junior.

Pernah dapet kasus yang sulit dan belum terpecahkan nggak?

Saya susah mendapatkan orang yang bekerja karena passion. Jarang kita temui orang yang siap bekerja seperti itu.

Biasa contohnya disuruh buat web lalu mereka biasa tanya dulu berapa V nya. Bukan buat dulu baru tanya harganya, karena mereka bekerja demi gaji.

Jadi sekarang, coba buat aja dulu misal versi beta, nanti kalau sudah dikasi lihat ke konsumen baru tentukan V nya. Itu yang paling saya susah cari. Saya harap teman-teman di Baba punya passion itu.

Adakah Idola mas Andhika atau role model?

Banyak, yang saya amati atau ikutin namanya Grand Cardone, Gary Vaynerchuk, dan lain-lain. Yang saya ikutin apa yang mereka lakukan untuk achieve something.

Alasan Grand Cardone karena dia perintis 10X. Ketika saya chat dia untuk mau belajar 10X, dia menyarankan untuk buat 30X untuk digital. Makanya sekarang di foto-foto saya semua tentang 30X.

Karena digital itu sangat luas dan potensi besar sekali. Kalau 10X itu terlalu kecil untuk digital. Seperti misal 1juta untuk digital itu terlalu kecil,

Kalau bisa dapatin 300 juta kenapa tidak? Karena potensi market lebih besar daripada online. Misal Starbucks satu hari sepi nya 10 juta, kalau ke digital mungkin lebih.

Sisi lain dari seorang digital marketer hobinya apa?

Saya suka main game, game PUBG. Kemudian Ragnarog. The Sims juga. Selain itu saya juga enjoy menjadi Father.

About the author

Avatar photo

Andhika Wijaya Kurniawan

Indonesia’s Top #1 Digital Business Coach.
World’s Top #23 Business Coach oleh International Coach, Evan Charmichael dari EC Business Coach (2013 - 2015).
World’s Top #43 Business Coach (2018)

1 Comment

Leave a Comment

Click to ask
Hai, Tanya-Tanya Aja
Hi ini Windy, dari techfor

Windy bisa membantu kamu memahami layanan Techfor
Seperti

1. Kursus Online By Expert
2. Partnership Event dan Konten
3. Layanan liputan multimedia
4. Dan hal lain yg ingin kamu tau

Kirim saja pesan ini serta berikan salah satu nomor diatas atau beritahukan windy lebih jelas agar dapat membantu Kamu