Digital Marketing

Alasan “Short-Selling” Dilegalkan!

Avatar photo
Written by Techfor Id

Apa itu Short-Selling ?

Short Selling adalah investasi atau startegi perdagangan yang terlihat menghasilkan profit besar dengan bertaruh melawan kesuksesan perusahaan atau pangsa pasar.

Short-Selling selalu dilihat sebagai langkah kontroversional saat kondisi finansial sedang buruk.

Ia seringkali dijadikan kambing hitam karena turunnya harga pasar.

Walau dikenal kontroversi, praktik Short-selling masih dianggap legal dan bahkan menghasilkan profit bagi perusahaan yang melakukannya.

markets.businessinsider.com

Contohnya GameStop, saham perusahaan ini pertama kali melonjak lebih tinggi bulan lalu karena para pedagang harian bersatu di forum online seperti subreddit Wall Street Bets,

meraup saham dengan harapan mendorong tekanan pendek besar-besaran.

Teknik ini melibatkan penggerak saham yang cukup tinggi untuk memaksa Short-seller (pelaku short selling) untuk menutupi posisi mereka sendiri dengan membeli saham.

Pembelian short-seller selanjutnya mengangkat harga dan membentuk spiral naik untuk saham GameStop.

Bagaimana Cara Kerja Short-Selling ?

Cara kerja Short Selling atau singkatnya Shorting biasanya melibatkan 3 pemain :

  • Si Penjual (Short Seller)
  • Broker
  • Dan Pasar itu sendiri (Market)

Pertama Short Seller (Perusahaan) mengidentifikasi saham (Stock) yang mereka percaya akan turun dimasa mendatang.

Kemudian memborong saham tersebut melalui Broker, Lalu menjualnya langsung ke pasar (Market) sesuai harga saham tersebut saat ini.

Seiring turunnya atau ketika harga saham tersebut turun, saham tersebut dibeli kembali tapi dengan biaya yang lebih rendah.

Mengantongi perbedaan antara Harga jual dan harga beli untuk menghasilkan keuntungan.

Short Selling tidak hanya dilakukan oleh perusahaan atau entitas investor semata.

Investor retail individu juga bisa berpartisipasi selama memenuhi persyaratan yang ditentukan Broker.

Namun para pakar mengingatkan agar investor retail ini sudah paham betul resikonya seperti apa nantinya.

Regulasi Terkait Praktik Short Selling

Dulunya Short selling punya reputasi yang buruk. Sebab seringkali dijadikan sasaran akibat turunnya harga dipasar yang mereka sebabkan.

Misalnya seperti yang terjadi pada Wall Street di tahun 1937.

Oleh karenanya Securities and Exchange Commision (SEC) Amerika ambil peran untuk mengatur regulasi pasar short selling.

Salah satu dan aturan pertama yang mereka terapkan yaitu aturan “Rule 10 A1” atau juga dikenal dengan nama Uptick Rule.

Esensinya aturan ini membatasi praktik Short Selling pada kondisi pasar yang buruk dengan hanya

membolehkan para pelakunya (Short Seller) menjual Short Stock (saham yang di Short Selling) saat Uptick saja.

Sayangnya aturan ini dihapus pada tahun 2007 karena perdagangan elektronik mulai mengambil alih Wall Street dan digantikan dengan aturan baru yang kurang ketat di tahun 2010.

Sejak itu, beberapa investor ternama mulai mensugestikan kembali diinstallnya aturan Uptick guna mengurangi penyalahgunaan praktik Short Selling.

Implikasi Pasar Short-Selling

Meski kontroversional, banyak investor dan pakar yang mempertahankan praktik Short-Selling.

Bahkan sampai menyeret sosok ternama.

www.cnbc.com

Sebagai contoh, mantan Chairman SEC Jay Clayton secara publik menyatakan ketidaksetujuannya atas larangan (Ban) Short Selling.

Ia berpendapat bahwa Short Selling dibutuhkan supaya pasar bisa berfungsi dengan baik.

Lalu ada Warren Buffet selaku investor ternama

dan CEO Berkshire Hataway mengatakan bahwa Short Selling secara potensional bisa membawakan profit untuk perusahaan finansial.

www.lexology.com

Lain cerita di benua lain seperti Asia dan Eropa, disini justru praktik Short Selling sudah dilarang (Banned) atau ditunda prosesnya terutama saat pandemic melanda.

Termasuk Negara Austria, Belgia, Perancis, bahkan Indonesia.

Tapi anehnya, sebuah studi justru menemukan bahwa larangan ini justru membawa lebih banyak dampak buruk ke pasar ketimbang dampak baiknya.

Meski begitu, praktiknya kini dianalisa akan mengalami perubahan akibat pengaruh hadirnya meme dan sosial media yang banyak membahas soal saham.

About the author

Avatar photo

Techfor Id

Add Comment

Leave a Comment

Click to ask
Hai, Tanya-Tanya Aja
Hi ini Windy, dari techfor

Windy bisa membantu kamu memahami layanan Techfor
Seperti

1. Kursus Online By Expert
2. Partnership Event dan Konten
3. Layanan liputan multimedia
4. Dan hal lain yg ingin kamu tau

Kirim saja pesan ini serta berikan salah satu nomor diatas atau beritahukan windy lebih jelas agar dapat membantu Kamu