Digital Marketing

Tips Membuat Konten & Memaksimalkan Digital Marketing

Membangun sebuah perusahaan tak hanya bertaruh dalam ranah peluang bisnis, namun metode untuk mengembangkan perusahaan yang sinergis dengan perubahan zaman, juga cukup penting untuk di ketahui.

Salah satu yang patut di pelajari adalah sistem digital marketing. Ada banyak hal yang dapat di pelajari bagi kalian yang ingin memulai suatu bisnis baru, sehingga dapat bertahan bahkan meningkatkan hasil pemasaran, seperti SEO, pemilihan konten, classmarket dan lain sebagainya.

Kamu bisa dengarkan wawancara tim Techfor.id dengan Andhika Wijaya Kurniawan, coach bisnis dengan segudang pengalaman dengan klik tombol play di bawah ini.

Tim Techfor.id berkesempatan untuk menanyakan hal tersebut kepada Andhika Wijaya Kurniawan, seorang coach bisnis dengan segudang pengalaman didunia digital marketing.

Berikut adalah cuplikan wawancara kami dengan Andhika Wijaya :

Kalau bisa kembali ke masa kuliah dulu apa yang ingin dikuasai?

Saya ingin waktu kuliah menguasai marketing dan sells dulu sih karena saya termasuk telat juga. Kalau mau jadi pengusaha sukses, entrepreneur, mereka menguasai dua hal yaitu pemasaran dan penjualan. Pemasaran ini juga cukup banyak ada marketing negotiation, marketing advertising, marketing communication, dan lain-lain.

Dengan strategi bermacam-macam. Selling juga begitu, ada selling negotiation, selling communication, selling advertising, copywriting. Saya tidak butuh yang namanya belajar web itu nanti bisa beriringan.

Seandainya kalau nanti tiba-tiba hilang ingatan sebagai seorang Digital Marketing, tahapan apa saya dari titik nol untuk memulai sebagai digital marketing?

Kalau saya akan belajar melihat market. Kemudian produk apa yang saya mau jual. Kemudian saya buat web. Jadi, nanti baru kita cari daya tampung untuk konsumen. Baru kita mulai promosiin. Itu sudah enak untuk kelolanya.

Misal kalau sesuatu yang nampung mereka, tidak ada, lalu mereka pergi, apa yang mereka cari sebenarnya?

Apa yang kita cari kalau kita ke Mall? Kebanyakan orang ke Mall cuma hangout belum tentu beli kan. Begitu juga dengan web yang pasti didapatkan adalah informasi. Yang tidak bisa ditolak oleh orang adalah download gratis. Mau ebook, software, apalagi kupon diskon.

Kalau bisa pilih partner , skill apa yang harus dimiliki oleh partner tersebut?

Kalau saya memilih partner dari segi visi, dia harus tau visi saya. Kemudian skill ya seperti tadi marketing dan selling.

Digital Marketing hanya perpindahan dari offline ke online, skillnya sama saja. Dia harus tau.

Kursus Digital marketing Terbaik

Kalau hardskill?

Penguasaan website , apalagi SEO itu sangat penting.

SEO itu seberapa efektif ya?

Sangat efektif. Hampir 85% penjualan saya dari SEO.

Untuk kedepannya SEO di tahun yang akan datang?

SEO di tahun 2019 itu mengarah ke organic title, atau kita sebut headline, yang enggak harus di copy paste. Kontennya itu (untuk SEO) harus original, biar naik (websitenya di pencarian seperti Google).

Karena sekarang Google udah bisa melacak ini dicopy dari website mana. Karena saya udah pernah copy paste untuk tes, akhirnya website yang isiannya copy paste tidak naik.

Tempat Kursus Komputer Terbaik | Digital Marketing, Programming, SEO, Dll.

Kalau video di Youtube itu termasuk konten?

Iya termasuk. Tapi kalau di SEO konten yang dimaksud ini tulisan, tapi tidak menutup kemungkinan itu adalah video. Sebagai contoh saya ketik Workshop International Dropship, ada video saya di search engine.

Kita itu harus optimasi di search engine, semua bukan cuma Google, Youtube juga bisa dioptimasi.

Konten apa yang paling berefek untuk bikin laku?

Konten itu semua orang punya marketnya ya. Misal dari vlog, ada yang suka game,  vlognya dia buat game lagi main dia videoin. Ada yang suka makan, maka kontennya tentang makanan.

Ada yang suka semua. Cuma posisinya harus tepat. Kalau dia mau personal brand, ya dia masukin semuanya dengan video apa aja yang dia suka untuk naikin nama.

Tapi kalau dia pengen naikin topik yang berbeda-beda maka dia bisa buat dari akun yang berbeda-beda. Cuma di zaman sekarang saran saya pakai nama sendiri. Karena generasi millennial sudah berakhir di generasi 2018.

Karena kita sudah masuk ke generasi yang untuk mengambil keputusan “Oh ini Andika followers segini udah di percaya ni pasti, gausah riset lagi”. Kalau millennials itu generasi paling ribet riset dan paling malas keluar, jempol semua.

Kalau generasi sekarang itu kalau temannya beli ini, dia juga ikut beli, tanpa tau itu online shop akan menipu atau tidak.

Setiap karakter generasi ini berarti ada ketergantungan market ya?

Iya, jadi kalau market kita ngomongin millennial, misal kursus website seperti di Baba, dia mikirnya ribet, terus gimana gimananya. Banyak tanya tapi akhirnya tidak jadi.

Tapi kalau generasi sekarang, hanya tanya “kursus ini akhirnya punya website sendiri kan?”, yasudah dia langsung bayar, dan daftar. Jadi, nanti kalau ada yang datang dengan banyak tanya tapi tidak jadi, itu generasi millennials.

Tapi kalau datang tanya langsung join dan bayar itu generasi sekarang. Kebanyakan itu anak sekolahan sekarang. Dan tidak bisa dibatasi umur. Seperti anak-anak SMA yang baru selesai kemarin. Langsung mau kalau diajak bisnis tapi tidak tau modal darimana mendapatkannya.

Market generasi sebelumnya itu bagaimana?

Market sebelumnya masih potensial dan kita harus ikutin. Makanya untuk pebisnis/perusahaan sekarang mereka harus ciptakan inovasi baru untuk market dulu dan sekarang.

Walaupun produk yang dijual sama. Itulah pentingnya ilmu marketing tadi.

Sekarang kan banyak juga perusahaan yang disruption, tidak laku, itu kenapa?

Sebenarnya yang buat tidak laku adalah karena kekeh dengan pendirian yang itu saja. Misal diajak untuk go online tapi dia masih yakin offline tetap laku.

Ternyata perubahan dunia berubah, market sekarang sudah malas untuk keluar maunya online. Mau tidak mau dia pasti tenggelam.

Menurut mas, market di tahun 2019 ini bagaimana?

Market di tahun 2019 ini, sebisa mungkin, semua perusahaan atau pebisnis harus masuk dunia digital. Jangan ada alasan nanti bagaimana distributor, ya harus kreatif sebagai distributor

Company induk dia harus buat web company profile, yang harus update dengan news tentang produk jadi kalau ada distributor atau reseller, biar mereka yang buat web lagi dengan harga, jangan perang harga nantinya.

Dan sekarang semua pebisnis harus punya blog masing-masing, karena nanti orang akan langsung cari ownernya siapa, dan kunjungi web.

Kalau pengalamannya marketing melalui podcast ?

Untuk brand sangat bagus lewat podcast, tapi untuk penjualan di Indonesia itu belum, tapi akan. Saya prediksikan 2022 podcast di Indonesia booming.

Karena dari pendengar layanan music seperti Spotify itu mereka hanya fokus untuk dengar musik bukan podcast.

Berarti kalau mau jadi sukses marketing tidak harus punya Youtube?

Iya tidak, yang penting adalah blog.

Kenapa tidak perlu? Bukannya kalau lewat Youtube itu bisa langsung diliat video, sedangkan blog lewat tulisan?

Tidak juga. Misal kita punya Youtube, berapa banyak orang search nama kita? Tapi kalau di blog kita tarik link youtube kita di blog kita, terus kita optimasi search engine, berapa banyak yang lihat blog kita nantinya.

About the author

Avatar photo

Andhika Wijaya Kurniawan

Indonesia’s Top #1 Digital Business Coach.
World’s Top #23 Business Coach oleh International Coach, Evan Charmichael dari EC Business Coach (2013 - 2015).
World’s Top #43 Business Coach (2018)

2 Comments

Leave a Comment

Click to ask
Hai, Tanya-Tanya Aja
Hi ini Windy, dari techfor

Windy bisa membantu kamu memahami layanan Techfor
Seperti

1. Kursus Online By Expert
2. Partnership Event dan Konten
3. Layanan liputan multimedia
4. Dan hal lain yg ingin kamu tau

Kirim saja pesan ini serta berikan salah satu nomor diatas atau beritahukan windy lebih jelas agar dapat membantu Kamu