Bitcoin Crash Vs. Bitcoin Correction, Kenali Perbedaan Istilah Keduanya
Dalam dunia kripto, seringkali kita menemukan beberapa istilah kata yang kadang terdengar asing, atau bahkan bila diterjemahkan malah terasa tidak nyambung.
Apalagi kalau membahas soal naik turunnya harga kripto, ada 2 jenis istilah yang kerap diucapkan terus menerus.
Sebagai contoh, saat harga bitcoin turun, sudah jadi umum penggunaan istilah “Crash” dan “Correction” digunakan secara bergantian.
Baca Juga :
JPMorgan Siap Tawarkan Dana Bitcoin Untuk Nasabahnya yang Kaya
Tapi tahukah kamu kalau kedua kata tersebut sebenarnya punya arti yang beda ?
Apa itu Bitcoin Crash ?
Istilah Crash secara garis besar dalam industri keuangan dianggap sebagai penurunan harga lebih dari 10% hanya dalam satu hari (24 jam).
Grafik Crash Bitcoin. Crash pertama pada tanggal 4-5 Januari, yang kedua pada 12-13 Januari. Foto : seekingalpha.com
Kalau dalam dunia kripto, Crash sering sekali dipicu karena perubahaan mendadak yang berdampak di pasar kripto.
Menyebabkan beberapa investor panik secara masal dan berbondong-bondong menjual Bitcoin atau kripto lainnya agar tidak rugi besar.
Sementara faktor teknisnya biasanya disebabkan oleh peristiwa ekonomi makro, pengumuman langkah perusahaan besar, dan perubahaan pada peraturan maupun kebijakan internasional.
Pada tanggal 10 April 2013, pernah terjadi peristiwa Crash terbesar sepanjang sejarah Bitcoin.
Tak lama seusai Financial Crimes Enforcement Network (FinCEN) Amerika Serikat menutup platform pertukaran kripto Bitfloor.
Kemudian setelahnya mengumumkan kalau mau menukarkan bitcoin, maka orang tersebut harus mendaftar sebagai Money Transmitter (pengirim uang).
Mengutip data dari Bistamp, kejadian ini membuat harga Bitcoin jatuh lebih dari 73% dalam waktu kurang dari sehari.
Dari yang nilai awalnya US$259 menjadi US$70.
Belum lama ini juga terjadi peristiwa serupa. Tepatnya pada tanggal 12 Maret 2020 pernah terjadi Crash “Black Thursday”.
Beda dengan peristiwa sebelumnya, kali ini disebabkan karena Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan virus corona sebagai pandemi Global.
Alhasil harga Bitcoin anjlok sampai 40% dari nilai awal US$7.969 menjadi US$4.776
Apa itu Bitcoin Correction ?
Beda dengan Crash dimana nilai kripto tertentu turun diatas 10% dalam sehari, untuk Correction sebenarnya memiliki kondisi yang sama.
Hanya saja penurunan pada Correction terjadi secara bertahap selama beberapa hari.
Foto : Nathaniel Whittemore (twitter)
Correction biasanya dipicu ketika ada pedagang kripto bullish (menaikan harga) merasa kelelahan dan butuh waktu untuk konsodilasi atau memulihkan kondisinya.
Kelelahan yang terjadi mayoritas disebabkan oleh pembeli yang membeli asset dasar tapi tidak ada lagi pembeli baru yang muncul untuk mendukung tren naik.
Kalau pesanan jual kripto terus menumpuk tanpa ada orang disisi lain (beli kripto), maka harganya akan mulai turun.
Correction dipengaruhi oleh peristiwa kecil tapi cenderung diprakarsai oleh faktor teknis seperti pembeli yang mengalami level resistensi yang kuat,
menipisnya volume perdagangan, dan perbedaan negatif antara harga Bitcoin dan indicator yang mengukur momentumnya seperti Relative Strength Index (RSI).
Setelah tahu apa itu Crash dan Correction nantinya bisa membantu kamu lebih memahami pasar kripto dan bagaimana reaksi yang dikeluarkan pedagang bitcoin terhadap faktor fundamental dan teknis tertentu.
Jadi, pada saat kamu melihat harga bitcoin turun ke posisi merah, kamu tidak lagi bingung apakah peristiwa turun tersebut dianggap Crash atau Correction,
dan apakah pasar sedang dalam pemulihan atau kemungkina bereaksi akibat pengumuman mendadak.