Pembelajaran mesin (Machine Learning) dan kecerdasan buatan (AI) telah menjadi inti dari respons King Faisal Specialist Hospital & Research Centre (KFSH&RC) terhadap pandemi COVID-19 di Arab Saudi.
Kedua teknologi ini mempercepat perjalanan transformasi digital yang telah berlangsung di Negara penghasil minyak terbesar didunia tersebut.
Perkembangan pesat platform pembelajaran mesin dukungan digital COVID-19 yang sangat terintegrasi.
Caranya menggunakan analitik prediktif untuk mengoptimalkan respons operasional rumah sakit dan pemberian perawatan pasien.
Khususnya untuk Teknologi Healthcare Information Technology (HIT) tim yang dipimpin oleh CIO Dr Osama Alswailem.
“Rumah sakit sebagai organisasi sedang bertransisi dari sistem pintar ke cerdas (Smart),” kata Osama Alswailem.
“Sebelum pandemi, kami telah beralih dari interoperabilitas, penyimpanan data, dan analitik sederhana ke lebih banyak proyek pembelajaran mesin dari genomik ke pencetakan 3D.” tambahnya
Baca juga : Cina Kembangkan Robot Jaksa Berbasis AI
Transformasi Digital Lewat Machine Learning
Mengutip dari situs resminya, www.kfshrc.edu.sa, sebenarnya ada banyak sekali sistem berbasis AI maupun Machine Learning yang dipakai dirumah sakit ini. Misalnya saja sebuah alat bernama Autoclave.
Autoclave adalah alat yang digunakan untuk mensterilkan peralatan dan perbekalan dengan memasukkannya ke uap jenuh bertekanan tinggi pada suhu 121°C selama 15-20 menit.
Tergantung pada ukuran muatan dan isinya, untuk menonaktifkan bakteri, virus, jamur, dan spora tetapi prion mungkin tidak. MAutoclavejuga digunakan untuk mensterilkan limbah medis sebelum dibuang ke aliran limbah padat standar.
Di Pusat Penelitian, Fasilitas Autoclave merupakan tool machine learning dan bagian dari Departemen Infeksi dan Imunitas karena lokasi dan fungsinya.
Ini adalah tempat di mana para peneliti mencuci, membersihkan, dan mengeringkan barang pecah belah, mensterilkan gelas dan media, dan mendekontaminasi limbah biologis.
Rumah sakit ini juga memiliki Patient Experience AI Model yang diluncurkan pada Maret 2021.
Alat ini mencapai akurasi model prediktif sebesar 87%, memungkinkan 693 total pasien yang berbeda untuk ditinjau dan 3.840 tindakan yang harus diambil untuk meningkatkan pengalaman pasien.
Osama Alswailem mengatakan kalau : “kita berada di era yang unik untuk perawatan kesehatan, di mana segala jenis teknologi memungkinkan model perawatan yang membawa nilai bagi pasien.”
Sebagai seorang dokter, ia menyarankan, tidak ada yang mendorong perilaku lebih besar dari smartphone-nya, yang terus-menerus memonitor gula darahnya. Dari IOMT (Internet of Medical Things), virtual/augmented reality hingga pencetakan 3D,
Percepatan transformasi digital machine learning ini membuat KFSH&RC menjadi rumah sakit dengan proyek unggulan Negara-negara di Timur tengah.
Baca artikel selanjutnya :
