TechforID – Perusahaan asal Yerusalem, Zzapp Malaria, putuskan untuk mengembangkan aplikasi tetapi menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk perangi Malaria.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Malaria merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia.
Karena setiap tahunnya mampu membunuh lebih dari 400.000 orang dan sebagian besar korbannya anak-anak dan balita.
Dinegara maju sekalipun masih kesulitan dalam memberantas penyakit ini secara menyeluruh, apalagi di benua Afrika.

Zzapp adalah anak perusahaan Tel Aviv’s Sight Diagnostics, yang sistem berbasis AI Parasight-nya digunakan untuk mendiagnosis malaria dengan cepat dalam tes darah di 24 negara.
CEO Zzapp Malaria, Arnon Houri-Yafin, memutuskan untuk menggunakan AI untuk mencari titik panas malaria sambil menghabiskan waktu di rumah sakit di India untuk melakukan uji klinis perangkat.
Baca juga : Atasi Ancaman Drone, Angkatan Laut AS Uji Coba Senjata Laser di Teluk Aden
Cara Zzapp memanfaatkan Teknologi AI
Zzapp memanfaatkan teknologi dan AI untuk mempersonalisasi intervensi eliminasi malaria ke setiap desa dan kota dan untuk memantau kemajuan.
Solusi end-to-end Zzapp, mulai dari perencanaan hingga pemantauan hingga validasi, akan diuji tahun ini dalam serangkaian eksperimen di Ethiopia, Ghana, Mozambik, dan Zanzibar.

Zzapp menggunakan AI untuk menyesuaikan strategi optimal untuk setiap wilayah yang terancam oleh penyakit, dan kemudian memecah strategi ini menjadi tugas yang jelas dan dapat dikelola.
“Ide di balik Zzapp adalah bahwa AI tidak hanya berfungsi untuk mendiagnosis malaria tetapi juga menghilangkannya,” kata CEO Zzapp, kepada The Jerusallem Post.
“Cara Zzapp berusaha melakukannya adalah dengan menargetkan akar masalah yaitu tempat berkembang biak nyamuk pembawa malaria.” Tambahnya
Aplikasinya diyakini memiliki konsumsi baterai yang rendah dan tidak memerlukan konektivitas internet secara terus menerus. Ia juga kompatibel dan bisa berkinerja dengan baik bahkan pada perangkat smartphone yang kurang canggih
Di Obuasi, Ghana, proyek ini mengurangi populasi nyamuk hingga lebih dari 60% hanya dalam waktu tiga setengah bulan.
Zzapp mengungkapkan bahwa dengan menggunakan aplikasinya, biaya operasi hanya membutuhkan 20 sen per orang yang dilindungi.
Rencana ini beda dengan rencana penyemprotan rumah dasar yang memakan biaya sampai 5 dollar per rumah.
Kabarnya Perusahaan tersebut juga sedang mengerjakan proyek ambisius untuk menghilangkan malaria dari São Tomé dan Príncipe, sebuah negara pulau kecil di lepas pantai Afrika Barat usai memenangkan kompetisi teknologi IBM.
Baca artikel selanjutnya :