Future of farming & medicine

Deep Learning, Bisa Deteksi Autisme Sejak Usia Bayi?

Avatar photo
Written by Techfor Id

Heazer Hazlet dan tim ilmuan di University of North Carolina, Chapel Hill, berhasil mendeteksi perubahan pertumbuhan otak yang terkait dengan autisme pada anak-anak berusia 6 bulan.

Kerennya, hal ini dilakukan dengan algoritma Deep Learning (pembelajaran mendalam) di mana data yang ada di pakai untuk memprediksi apakah seorang anak berisiko tinggi autisme.

Algoritma itu katanya dengan tepat memprediksi diagnosis akhir pada anak-anak berisiko tinggi dengan akurasi 81% dan sensitivitas 88%.

Hasil ini dianggap sangat bagus kalau dibandingkan dengan menggelar kuesioner perilaku, di mana hanya menghasilkan tingkat keakuratan 50% saja.

Foto : University of North Carolina

Sebagai bagian dari Studi Pencitraan Otak Bayi, sebuah National Institutes of Health Amerika mendanai studi perkembangan otak awal pada autisme.

Tim peneliti mendaftarkan 106 bayi dengan saudara yang lebih tua yang telah diberi diagnosis autisme, dan 42 bayi tanpa riwayat keluarga autisme. Mereka memindai otak setiap anak pada rentan usia sekitar 6, 12, dan 24 bulan.

Baca Artikel Cryptocurrency :

Para peneliti melihat tidak ada perubahan dalam pertumbuhan otak bayi secara keseluruhan antara usia 6 dan 12 bulan.

Namun ada peningkatan signifikan pada luas permukaan otak anak-anak berisiko tinggi yang kemudian didiagnosis autisme. Peningkatan luas permukaan itu terkait dengan pertumbuhan volume otak yang terjadi antara usia 12 dan 24 bulan.

Dengan kata lain, pada autisme, otak yang sedang berkembang pertama-tama tampak mengembang di area permukaan selama 12 bulan, kemudian secara keseluruhan dalam 24 bulan.

Tim juga melakukan evaluasi perilaku pada anak-anak pada usia 24 bulan, ketika mereka cukup besar untuk mulai menunjukkan perilaku khas autisme, seperti kurangnya minat sosial, bahasa yang tertunda, dan gerakan tubuh yang berulang.

Pertumbuhan Otak yang Berlebihan Menjadi Salah Satu Gejala Autis

Para peneliti mencatat, semakin besar pertumbuhan otak yang berlebihan, gejala autis anak cenderung lebih parah.

Meskipun temuan baru menegaskan, perubahan otak yang terkait dengan autisme terjadi sangat awal dalam kehidupan, para peneliti tidak berhenti di situ.

Bekerja sama dengan ilmuwan komputer di UNC dan College of Charleston, tim membangun sebuah algoritme, melatihnya dengan pemindaian otak, dan menguji apakah ia dapat menggunakan perubahan otak awal ini untuk memprediksi anak mana yang nantinya akan didiagnosis dengan autisme.

Dengan hanya menggunakan tiga variabel – luas permukaan otak, volume otak, dan jenis kelamin (anak laki-laki lebih cenderung memiliki autisme daripada anak perempuan) algoritma tersebut mengidentifikasi delapan dari 10 anak dengan autisme.

Itu cukup bagus, dan jauh lebih baik daripada beberapa alat perilaku,” kata Hazlett.

Baca Artikel Berikutnya, DoNotPay! Aplikasi Robot Pengacara Pertama Di Dunia

About the author

Avatar photo

Techfor Id

Leave a Comment

Click to ask
Hai, Tanya-Tanya Aja
Hi ini Windy, dari techfor

Windy bisa membantu kamu memahami layanan Techfor
Seperti

1. Kursus Online By Expert
2. Partnership Event dan Konten
3. Layanan liputan multimedia
4. Dan hal lain yg ingin kamu tau

Kirim saja pesan ini serta berikan salah satu nomor diatas atau beritahukan windy lebih jelas agar dapat membantu Kamu