TechforID – Mengutip dari Reuters, pemerintah El Salvador terpaksa harus menunda jadwal penerbitan obligasi bitcoin (Bitcoin Bond) hingga kondisi pasar kripto membaik.
Hal ini utamanya disebabkan karena konflik yang sedang berjalan di Ukraina dimana pasukan Rusia menginvasi negara itu, dan Ukraina sendiri memanfaatkan kripto sebagai media untuk berdonasi.
Awalnya obligasi bitcoin ini akan direncanakan meluncur antara 15-20 Maret 2022 sebesar 1 miliar dolar.
Akan tetapi karena nilai kripto sedang fluktuatif dan perang Rusia – Ukraina masih berlangsung, pihak berwenang harus mengubah tanggalnya.
Negara El Salvador selama ini dikenal sebagai negara pertama yang secara resmi mengadopsi bitcoin sebagai media pembayaran yang sah.
Sejak saat itu banyak hal yang terjadi di El Salvador mulai dari mereka ingin mendirikan tambang bitcoin, membangun kota Bitcoin, dan merilis obligasi Bitcoin.
Baca juga : El Salvador Berencana Tawarkan Pinjaman Kripto Untuk UMKM
Situs web pemerintah sendiri El Salvador memuat pemberitahuan yang berisi bahwa dengan melegalkan bitcoin sebagai alat pembayaran sah membuat turis yang berkunjung naik hingga 30 persen.
Pemberitahuan tersebut menambahkan bahwa pariwisata adalah salah satu sektor pertama yang jadi bukti bagaimana bitcoin bisa membantu perekonomian negara.
Angka 30 persen tersebut pun didapat berkat polling untuk memeriksa aktivitas sebelum dan sesudah dilegalkan bitcoin. Sektor pariwisata meningkat, pada bulan November dan Desember lebih dari 30%.
Menteri Morena mencatat ada sekitar 1,1 juta pengunjung / turis di El Savador pada bulan itu dan menghasilkan sekitar 1,4 juta dollar.
Mengadopsi bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah juga telah mendorong pertumbuhan PDB negara itu.
El Salvador mencapai pertumbuhan PDB dua digit untuk pertama kalinya dalam sejarah usai melegalkan Bitcoin.
Menurut menteri keuangan El Salvador, Alejandro Zelaya, penerbitan obligasi bitcoin harus ditunda setidaknya hingga bulan September nanti.
Baca artikel selanjutnya :
