Future of farming & medicine Renewable Energy

Enam Jenis dan Karakteristik Baterai Mobil Listrik

Ford Pamerkan Kabel Yang Bisa Isi Ulang Penuh Baterai Mobil Listrik Dalam 5 Menit
Avatar photo
Written by Techfor Id

TechforID – Jenis baterai mobil listrik tergantung pada sistem kendaraan. Baterai terpopuler dan paling banyak digunakan adalah lithium-ion.

Untuk informasi, baterai merupakan salah satu komponen penting dalam sebuah sistem mobil listrik.

Pada mobil listrik atau Battery Electric Vehicle (BEV), baterai merupakan satu-satunya sumber kehidupan. Pasalnya, energi listrik yang tersimpan di baterai menjadi satu-satunya sumber energi penggerak mobil.

Berikut TechforID rangkumkan dari laman Nissan, enam jenis dan karakteristik baterai mobil listrik.

1 Lithium-ion (Li-ion)

Lithium-ion jenis baterai mobil listrik yang paling banyak digunakan. Baterai ini seringkali digunakan pada peralatan elektronik portabel seperti handphone dan laptop.

Bedanya, dibanding peralatan elektronik portabel lain, skala kapasitas fisik dan ukuran Li-ion pada mobil listrik jauh lebih besar.

Baterai Li-ion memiliki rasio daya terhadap berat yang sangat tinggi. Selain itu, efisiensi energi tinggi dengan performa pada suhu tinggi yang bagus.

Baterai Li-ion juga mempunyai rasio energi yang lebih besar per berat. Baterai ini mengisi daya lebih cepat, bertahan lebih lama dan memiliki kepadatan daya lebih tinggi.

Semakin kecil bobot baterai, semakin jauh jarak yang bisa ditempuh dalam sekali pengisian daya saja. Selain itu, tak mengandung zat-zat berbahaya untuk manusia.

Mobil BEV dan PHEV adalah jenis mobil listrik yang paling banyak menggunakan baterai Li-ion.

2. Nickel-metal hydride (NiMH)

Perbedaan paling jelas antara baterai Li-ion dan NiMH adalah bahan yang digunakan untuk menyimpan dayanya.

Baterai lithium-ion terbuat dari karbon dan lithium yang sangat reaktif, dapat menyimpan banyak energi.

Sedangkan, baterai NiMH menggunakan hidrogen untuk menyimpan energi, dengan nikel dan logam lain (seperti titanium) menjaga tutup ion hidrogen.

Baterai NiMH lebih banyak digunakan oleh kendaraan listrik hibrida (HEV). Baterai mobil listrik jenis ini tidak mendapatkan tenaga dari luar. Pengisian ulang baterai ini tergantung pada kecepatan mesin, roda, dan pengereman regeneratif.

Kelebihan utama baterai Ni-MH memiliki siklus hidup atau usia pakai yang lebih lama daripada baterai lithium-ion.

Selain itu, baterai Ni-MH juga relatif lebih mudah didaur ulang karena hanya mengandung sedikit bahan yang beracun terhadap lingkungan.

Baca juga: Jetson One Kendaraan Listrik yang Bisa Terbang

Minus terbesar dari baterai NiMH adalah harganya relatif lebih mahal, tingkat self-discharge yang tinggi, dan menghasilkan panas signifikan.

Kekurangan tersebut membuat NiMH kurang efektif sebagai baterai untuk mobil listrik. Lantaran harus bisa diisi ulang dari luar sistem, seperti dari jaringan PLN.

Hal itu yang membuat baterai mobil listrik ini paling banyak diaplikasikan pada mobil hybrid.

3. Lead-acid

Baterai SLA (lead-acid) merupakan baterai isi ulang tertua, dibanding dengan baterai lithium dan NiMH. Baterai ini tak punya kapasitas yang bersaing dan jauh lebih berat. Namun, harganya relatif murah dan aman.

Saat ini ada baterai mobil listrik SLA berkapasitas besar yang sedang dikembangkan. Namun, baterai ini hanya digunakan kendaraan komersial sebagai sistem penyimpanan sekunder.

4. Solid-state

Solid-state menghilangkan elektrolit cair berat yang hidup di dalam baterai lithium-ion. Penggantinya adalah elektrolit padat yang bisa berupa gelas, keramik, atau bahan lainnya.

Struktur keseluruhan baterai solid-state sangat mirip dengan baterai lithium-ion tradisional, namun tanpa cairan baterai bisa jauh lebih padat dan kompak.

Baterai solid-state mengeluarkan energi dan mengisi ulang dengan cara yang mirip dengan lithium-ion tradisional.

Baterai solid-state bukanlah hal baru, namun penggunaannya dalam industri mobil memang baru-baru ini saja.

Baterai jenis ini telah digunakan selama bertahun-tahun pada perangkat kecil seperti alat pacu jantung, perangkat yang dapat dikenakan, dan RFID.

Harapan tentang kemampuan baterai solid-state untuk meningkatkan kendaraan listrik pun sangat tinggi.

Penggunaan elektrolit padat dapat menghemat kapasitas karena jejaknya lebih kecil daripada cairan tradisional.

Pada kapasitas yang sama, dibutuhkan baterai lithium-ion untuk kendaraan. Baterai solid-state memiliki kapasitas antara dua dan 10 kali lipat lebih besar.

5. Nickel-cadmium

Akumulator “Ni-Cd” memiliki banyak keunggulan, seperti kepadatan penyimpanan yang signifikan dan masa pakai sekitar 500 hingga 1.000 siklus pengisian daya.

Baterai ini memiliki bobot yang berat dan rentan terhadap efek memori, penurunan kinerja baterai jika mengalami siklus “pengosongan” sebagian.

Baterai ini digunakan untuk produksi kendaraan listrik di tahun 90-an, baterai Ni-Cd sekarang dilarang karena toksisitas kadmium.

6. Ultracapacitor

Baterai ultracapacitor berbeda dengan baterai elektrokimia lainnya, karena baterai mobil listrik jenis ini menyimpan cairan terpolarisasi antara elektroda dan elektrolit.

Dengan meningkatnya luas permukaan cairan, kapasitas penyimpanan energi juga meningkat.

Baterai ultracapacitor cocok sebagai perangkat penyimpanan sekunder pada kendaraan listrik, karena membantu baterai elektrokimia meningkatkan tingkat bebannya.

Selain itu, ultracapacitor juga dapat memberikan tenaga ekstra untuk kendaraan listrik selama akselerasi dan pengereman regeneratif.

Baca artikel selanjutnya:

About the author

Avatar photo

Techfor Id

Leave a Comment

Click to ask
Hai, Tanya-Tanya Aja
Hi ini Windy, dari techfor

Windy bisa membantu kamu memahami layanan Techfor
Seperti

1. Kursus Online By Expert
2. Partnership Event dan Konten
3. Layanan liputan multimedia
4. Dan hal lain yg ingin kamu tau

Kirim saja pesan ini serta berikan salah satu nomor diatas atau beritahukan windy lebih jelas agar dapat membantu Kamu