TechforID – Sebuah penelitian baru oleh University of Southampton Inggris menunjukan kalau pola makan seorang ibu baik sebelum atau saat hamil bisa mempengaruhi tingkat obesitas pada anak mereka nanti.
Penellitian yang dipimpin oleh Dr.Sarah Crozier ini menemukan kalau anak-anak berusia 8 – 9 tahun lebih berpotensi mengalami obesitas kalau ibu mereka memiliki pola makan yang buruk sebelum dan selama kehamilan.
Penelitian mengidentifikasi ini sebagai saat-saat kritis, ketika inisiatif untuk mengurangi obesitas pada masa kanak-kanak mungkin lebih efektif.
Tingkat obesitas pada anak-anak kian meningkat di seluruh dunia. Meski jarang ditemui di Indonesia, namun di Inggris sendiri hampir seperempat balita mengalami kelebihan berat badan.
Bukan mengapa, pasalnya seorang anak yang mengalami obesitas cenderung akan menjadi orang dewasa yang obesitas juga.
Baca juga : Kabar Baik, Minum Kopi Ternyata Bisa Menurunkan Resiko Penyakit Alzheimer
Uji Coba Penelitian Pola Makan Ibu Terhadap Obesitas Anak
Para peneliti menganalisis data tentang diet 2.963 pasangan ibu-anak yang merupakan bagian dari Survei Wanita Southampton Inggris.
Ini adalah sebuah studi jangka panjang yang melacak kesehatan ibu dan anak-anak mereka. Mereka yang tergabung tentunya sudah diawasi selama jangka panjang sebelum melahirkan anak pertama untuk ditemukan data yang akurat.
Sebagai bagian dari survei obesitas, para wanita yang diwawancarai dan jawaban untuk mengisi kuesioner tentang diet mereka dan anak mereka.
Para peneliti menanyakan tentang pola makan ibu sebelum mereka hamil dan ketika mereka hamil pada usia 11 dan 34 minggu.
Mereka juga bertanya tentang apa yang dimakan anak pada usia enam bulan, satu tahun, tiga tahun, enam hingga tujuh tahun, dan delapan hingga sembilan tahun.
Informasi diet yang dikumpulkan digunakan untuk memberi setiap pasangan ibu-anak skor kualitas diet gabungan.
Mereka menggunakan skor ini untuk membaginya menjadi lima kelompok: buruk, buruk-sedang, sedang, sedang-lebih baik, dan terbaik.
Pengaruh Jangka Panjang Obesitas Pada Anak
Dalam jangka panjang, ibu muda memiliki kualifikasi akademis yang lebih sedikit, merokok, dan memiliki indeks massa tubuh (Body Mass Index) yang lebih tinggi sebelum kehamilan cenderung berada dalam kelompok diet yang lebih buruk dengan anak mereka.
Ketika anak-anak berusia delapan hingga sembilan tahun, para peneliti menilai jumlah jaringan lemak di tubuh mereka menggunakan pemindaian dual-energi X-ray absorptiometry (DXA).
Mereka juga menghitung BMI anak, menyesuaikannya dengan usia dan jenis kelamin mereka.
Hasilnya, yang diterbitkan dalam International Journal of Obesity, menunjukkan bahwa jika pasangan ibu-anak berada dalam kelompok kualitas diet yang lebih rendah.
Hal ini terkait anak dengan persentase DXA lemak tubuh dan BMI yang lebih tinggi pada usia delapan atau sembilan tahun.
Dr.Sarah Crozier mengatakan kalau :
“Obesitas pada masa kanak-kanak adalah masalah yang signifikan dan berkembang di Inggris, menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang yang meluas hingga dewasa.
Penelitian ini menunjukkan pentingnya intervensi pada tahap sedini mungkin dalam kehidupan seorang anak, dalam kehamilan atau bahkan sebelum pembuahan, untuk memungkinkan kita mengatasinya.”
Referensi Jurnal : Longitudinal dietary trajectories from preconception to mid-childhood in women and children in the Southampton Women’s Survey and their relation to offspring adiposity: a group-based trajectory modelling approach.
Baca artikel selanjutnya :