TechforID – Para ilmuwan Universitas Tianjin, China telah mengembangkan plastik berkelanjutan dan biodegradable dari sperma salmon dan minyak nabati.
Mereka mengklaim plastik yang disebut plastik DNA itu menghasilkan lima persen emisi karbon dibandingkan pembuatan plastik dari polistiren biasa.
Peneliti menggunakan untaian DNA sperma salmon yang diekstraksi menggunakan materi genetik dengan ionomer, sejenis polimer yang menghasilkan gel lentur.
Mengutip dari The Times, bahan tersebut dibekukan dan dikeringkan untuk mengatur bentuknya. Eksperimen itu merujuk pembuatan mug serta potongan puzzle, semuanya terbuat dari plastik berbasis DNA.
Studi yang diterbitkan Journal of American Chemical Society menemukan hasilnya terlihat dan terasa seperti plastik. Namun menghasilkan kurang dari lima persen emisi karbon yang dihasilkan selama pembuatan plastik polistiren biasa.
Baca juga: Panik Ga? Asteroid Raksasa Mendekati Bumi dengan Kecepatan 23.700 km/jam
Mengutip Malay Mail, Dayong Yang mengatakan, plastik DNA adalah bahan yang paling ramah lingkungan, karena sering digunakan untuk menampung cairan.
Para peneliti menyarankan, wadah bioplastik tersebut harus diperlakukan dengan bahan kedap air yang dapat mengurangi daya daur ulangnya.
Penelitian ini muncul ketika para ilmuwan berjuang untuk menemukan solusi untuk mengurangi sampah plastik.
Menurut laporan 2019 Koalisi Polusi Plastik, 30 juta ton plastik dibuang setiap tahun, hanya 8 persen didaur ulang di AS.
Sebagian besar berakhir di tempat pembuangan sampah, sementara 1 hingga 2 juta ton lainnya berserakan di darat dan di air. Plastik dapat pecah menjadi mikroplastik yang membahayakan kesehatan hewan dan manusia.
Baca artikel selanjutnya:
