TechforID – Peter Thiel, salah satu pemodal ventura paling terkemuka di Silicon Valley, menyarankan bahwa bitcoin dapat menjadi ancaman senjata finansial Cina untuk AS saat menggelar seminar virtual yang diadakan oleh Richard Nixon Foundation.
“Meskipun saya seorang pro-crypto, pro-bitcoin maximalist, saya bertanya-tanya apakah pada saat ini bitcoin juga harus dianggap sebagai senjata keuangan China melawan AS,” katanya.
“Hal Ini memang mengancam uang fiat, tetapi terutama mengancam dolar AS dan China ingin melakukan hal-hal untuk melemahkannya.” Tambah Peter.
Peter Thiel, yang juga berperan sebagai anggota dewan Facebook dan salah satu pendiri Palantir Technologies.
Tujuannya untuk memperluas diskusinya tentang China yang tidak menyukai dolar AS sebagai mata uang cadangan pilihan dunia.
Dia mengatakan jika Cina memiliki posisi long pada bitcoin, maka AS harus mencari jawaban atas pendiriannya dari perspektif geopolitik.
Baca juga : Jack Dorsey Ramal Bitcoin Bakal Menggantikan Dollar AS
Walau bersikap skeptis terhadap bitcoin, beredar kabar bahwa Cina menciptakan mata uang digitalnya sendiri yaitu Yuan digital yang dikendalikan langsung oleh bank sentralnya.
Miliarder teknologi yang secara terbuka mendukung kampanye kepresidenan mantan Presiden Donald Trump tahun 2016.
Ia didampingi oleh mantan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dan mantan Penasihat Keamanan Nasional Robert O’Brien di seminar tersebut.
Diskusi mereka, yang dipandu oleh kepala eksekutif Nixon Foundation, sebagian besar berfokus pada masalah teknologi besar dan hubungan AS-China.
Tidak hanya Bitcoin, Peter Thiel juga dikenal karena pandangannya yang kontroversial yang mengkritik Google dan Apple.
Dia memanggil Google untuk pekerjaannya pada kecerdasan buatan, mengatakan bahwa raksasa teknologi itu secara efektif bekerja dengan militer Cina.
Dia secara terpisah menyerukan pengawasan yang lebih ketat pada Apple “karena seluruh rantai pasokan iPhone dibuat dari China.“
Cina sendiri mengusir para penambang Bitcoin di negaranya, membuat perisitiwa besar yang disebut Exodus dimana banyak diantara mereka yang terpaksa pindah ke negara lain.
Baca artikel selanjutnya :