TechforID – Hirotsu Bio Science, perusahaan biotek asal Jepang berhasil mengembangkan penggunaan cacing kecil untuk mendeteksi tanda awal kanker pankreas melalui urin.
Mengutip dari Channel News Asia (CNA), Hirotsu Bio Science memodifikasi secara genetik jenis cacing yang disebut C elegans untuk bereaksi terhadap urin penderita kanker pankreas.
CEO Hirotsu Bio Science, Takaaki Hirotsu bekerja sama dengan Universitas Osaka merinci keterampilan mendeteksi kanker C elegans dalam studi bersama yang diterbitkan awal 2021 di jurnal peer-review Oncotarget.
Dalam tes terpisah yang dilakukan, cacing dengan benar mengidentifikasi semua 22 sampel urin dari pasien kanker pankreas, termasuk orang-orang dengan stadium awal penyakit.
“Ini adalah kemajuan teknologi yang besar,” ucap Hirotsu mengutip AFP, Rabu 17 November 2021.
Baca juga: Ilmuwan Inggris Temukan Gen dengan Risiko Kematian Tinggi Covid-19
Hirotsu Bio Science menggunakan cacing sepanjang 1 mm yang memiliki indra penciuman tajam untuk mendeteksi kanker dalam tes skrining, meskipun tanpa menentukan jenisnya.
Hirotsu mengatakan, tes ini tak hanya untuk mendiagnosis kanker pankreas. Namun, untuk membantu meningkatkan skrining rutin sampel urin pasien dari rumah, sehingga tidak perlu mengunjungi rumah sakit.
Jika cacing tersebut membunyikan alarm, pasien akan dirujuk ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Hirotsu berharap dapat membantu meningkatkan tingkat deteksi kanker di Jepang.
Untuk informasi, banyak negara mengalami penurunan tingkat skrining selama pandemi lantaran menghindari kunjungan medis ke rumah sakit.
Menurut data OECD, pasien di Jepang jarang muncul untuk pemeriksaan kanker dibandingkan di negara maju lainnya. Bahkan, sebelum pandemi Covid-19 menghantam Negeri Sakura itu.
Baca artikel selanjutnya:
