TechforID – Mengutip sebuah penelitian, Baik Facebook maupun Instagram dikabarkan mengumpulkan data-data pribadi dari penggunanya dibawah usia 18 tahun menggunakan Software pelacak aktivitas browsing.
Meski sebelumnya perusahaan ini mengklaim hanya memungkinkan iklan menargetkan pengguna berdasarkan 3 kategori (Usia, jenis kelamin, lokasi), namun sebuah penelitian Trio Group berkata lain.
Tim penelitian ini menemukan kalau perusahaan menggunakan sebuah software yang dikenal dengan nama Conversion API.
Software tersebut memungkinkan pengumpulan detail setiap aktivitas browsing pengguna remaja mereka.
Dalam sebuah surat terbuka kepada Mark Zuckerberg, 44 kelompok advokasi mendesak pendiri Facebook untuk membatalkan pengumpulan data yang menargetkan pengguna remaja demi kepentingan penargetan iklan.
Pasalnya, Facebook dikabarkan menggunakan banyak data terkait remaja untuk menentukan mana dari mereka yang paling rentan terhadap jenis iklan tertentu.
Para tim penuntut Facebook juga konon melakukan sebuah studi dengan menggunakan 3 akun palsu dengan rentan usia remaja yang berbeda.
Mereka menciptakan kondisi saat pengguna mengunjungi situs web seperti Koran lokal atau marketplace pakaian.
Disini mereka menemukan fakta menarik, yaitu Software Facebook ternyata mengumpulkan data juga dari tab dan halaman lain yang dibuka.
Selain itu, Facebook juga ternyata mengumpulkan informasi lain seperti tombol mana yang mereka klik, istilah apa yang dicari, produk yang dibeli atau dimasukan ke keranjang belanja.
Juru bicara perusahaan, Joe Osborne menepis tudingan ini dengan alasan kami tidak menggunakan data dari situs web dan aplikasi pengiklan dan mitra kami untuk mempersonalisasi iklan kepada orang-orang di bawah 18 tahun.
Informasi tersebut muncul karena para pengguna remaja mereka mengunjungi situs atau aplikasi lain melalui tool bisnis mereka.
Dan Facebook ingin memberikan transparansi pada data yang mereka terima, meskipun tidak digunakan untuk personalisasi iklan.
Baca Artikel Selanjutnya :
