TechforID – Karena adanya dugaan Fake Account atau akun palsu yang memenuhi Twitter, kesepakatan Elon Musk untuk menjadikannya perusahaan pribadi harus ditunda terlebih dahulu.
Kesepakatan senilai $44 miliar dolar AS terpaksa harus ditahan karena ditemukannya detail yang mendukung perhitungan akun spam / palsu di platform itu.
Akibatnya saham twitter lansung anjlok hingga 20 persen di perdagangan pra-pasar sebelum agak rebound.
Melihat hal ini, Elon Musk meyakinkan banyak penggemarnya bahwa ia masih berkomitmen untuk mengakusisi Twitter.
Dalam tweetnya tentang menunda kesepakatan, Musk menautkan ke laporan Reuters 2 Mei tentang pengungkapan terbaru Twitter tentang spam dan masalah akun palsu.
Dalam laporan keuangan triwulanannya, yang dirilis pada 28 April, Twitter memperkirakan bahwa akun palsu atau spam membuat kurang dari 5% pengguna aktif platform selama tiga bulan pertama tahun ini.
Baca juga : Sikat Plagiat, OpenSea Tambahkan Fitur Deteksi dan Verifikasi NFT Baru
Twitter mencatat bahwa perkiraan didasarkan pada tinjauan akun sampel dan diyakini jumlahnya masih masuk akal.
Tetapi diakui bahwa pengukuran tersebut tidak diverifikasi secara independen dan jumlah sebenarnya dari akun palsu atau spam bisa lebih tinggi.
Selama ini, Twitter memang dikenal bermasalah dengan aktivitas spam selama bertahun-tahun tanpa ada solusi efektif.
Namun terlepas dari penundaan ini, Elon Musk sebelumnya mengatakan akan memperbaiki Twitter dan mengembangkannya lebih baik lagi.
Hal ini mencakup masalah yang sama, yakni memberantas akun bot dan banyaknya spam yang ada disana.
Ia juga berencana untuk memverifikasi atau memberi centang biru untuk setiap pemilik akun manusia dan melegalkan dogecoin untuk alat bayar twitter blue.
Baru-baru ini, Elon Musk juga berencana untuk mengizinkan kembali mantan Presiden AS Donald Trump untuk berkicau kembali di Twitter.
Baca artikel selanjutnya :