Setelah sekian lama menjadi penonton di dunia Cryptocurrency, perusahaan investasi terkemuka JPMorgan memberikan lampu hijau kepada penasihat keuangannya untuk menawarkan dana Cryptocurrency ke pelanggan.
Langkah ini membuat perusahaan tersebut sebagai Bank Besar pertama yang memperluas bisnisnya ke dunia perdagangan Cryptocurrency. Namun patut dicatat kalau akses ini hanya perusahaan berikan untuk pelanggan mereka yang kaya saja.
Dalam memo yang JPMorgan distribusikan, penawaran ini baru akan efektif tanggal 19 Juli 2021. Mulai tanggal tersebut pelanggan bisa membeli atau menjual 5 produk Cryptocurrency.
Kelima produk Dana Cryptocurrency yang ditawarkan antara lain :
- Bitcoin Trust (Grayscale Investment)
- Bitcoin Cash Trust
- Ethereum Trust
- Ethereum Classic Trust
- Dan Bitcoin Trust (Osprey Fund)
Padahal kalau dilihat kebelakang, JPMorgan sebenarnya sangat anti dengan hal-hal yang berbau Cryptocurrency. Di tahun 2017 saja, Jamie Dimon selaku CEO-nya mengancam bakal memecat karyawannya yang berdagang Bitcoin.
Tetapi pada akhirnya Jamie harus mengalah. Banyak di antara pelanggannya yang punya pandangan berbeda terhadap Cryptocurrency. Mayoritas dari pelanggan ini berharap bisa berinvestasi Crypto di Bank tersebut.
Baru-baru ini, Mary Callahan Erdoes, selaku CEO J.P. Morgan Asset & Wealth Management, mengatakan bahwa banyak klien bank melihat crypto sebagai kelas aset dan ingin berinvestasi di dalamnya.
Dengan langkah crypto ini, JPMorgan bergabung dengan semakin banyak bank investasi yang telah menawarkan atau berencana untuk menawarkan beberapa jenis investasi atau layanan crypto kepada klien, termasuk Morgan Stanley, Goldman Sachs, dan Citigroup.
Namun, JPMorgan adalah yang pertama memberi kliennya kekayaan ritel atas akses langsung ke produk Cryptocurrency.
BACA SELANJUTNYA:
