1. Empati
Empati bisa dibilang merupakan ciri paling penting dari seorang desainer. Kamu tidak akan berhasil dalam desain jika tidak memahami pengguna kamu sendiri, dan bisnismu tidak akan berkembang pesat jika tidak memahami rekan satu tim.
Bagian pertama adalah menekankan pengguna. Jika kamu memahami apa yang diinginkan versus kebutuhan pengguna (dan bagaimana mereka berpikir), Kamu berada dalam posisi yang lebih baik untuk merancang antarmuka yang intuitif dan diinginkan – yang mana sangat penting karena orang membuat keputusan secara emosional daripada rasional.
2. Memiliki Jiwa Bisnis yang Cerdas
Dengan semua detail visual yang terlibat, mudah untuk melupakan bahwa desain adalah bisnis itu sendiri.
Sebagai seorang desainer, preferensi dan opini pribadi kamu berada di urutan kedua setelah tujuan bisnis (dan tujuan pengguna) sebuah proyek. Jika carousel berperforma baik dalam pengujian kegunaan, kamu mungkin ingin memasukkannya ke dalam UI meskipun kamu secara pribadi membencinya.
Lalu Bagaimana caral bisnis bekerja? Di manakah produk saat ini yang kamu rancang sesuai dengan tujuan jangka panjang? Siapa pesaing teratas, dan apa kekuatan dan kelemahan mereka?
Kamu mungkin tidak akan langsung mengetahui jawabannya. Oleh karena itu penting diadakannya riset kompetitor untuk mencari tahu apa kelemahan desain mereka dan terapkan solusinya pada desain yang kamu rancang.
3. Empiris
Desainer terbaik bisa berpikir layaknya seperti ilmuwan.
Seperti yang baru saja di katakan, desain adalah bisnis, jadi produk tidak dapat dibangun berdasarkan keinginan semangat kreatif desainer. kamu membutuhkan penelitian konkret yang didukung oleh data pengguna secara kuantitatif dan kualitatif.
Analisis web, uji kegunaan, dan wawancara kontekstual memberikan kredibilitas pada intuisi kamu (atau mencegah kamu membuat kesalahan yang tidak dapat diubah).
Ini tidak hanya akan membuat desain kamu lebih baik, ini juga akan sangat membantu saat mempertahankan pilihan desain kamu dalam ulasan. Jika seseorang menantang keputusan kamu, biarkan data pengguna yang berbicara.
4. Teliti
Dalam sebuah media berbasis detail visual dan psikologi tak berwujud, perhatian terhadap detail sangat penting untuk desain UI dan UX yang konsisten.
Desainer hebat memperhatikan detailnya. Tidak ada aspek antarmuka situs yang terlalu kecil, terlalu tidak signifikan. Bagian dari menjadi teliti berarti menjaga konsistensi, sebagaimana dijelaskan dalam Konsistensi dalam Desain UI.
Kisi, pola tata letak, palet warna, gaya editorial – semuanya harus tetap konsisten di semua halaman situs web.
5. Perspektif
Memecahkan masalah adalah tanggung jawab desainer sehari-hari.
Desainer hebat memiliki kemampuan luar biasa untuk tetap melihat desain mereka seolah-olah ini baru pertama kali, bahkan jika mereka telah mengerjakannya untuk waktu yang lama.
Walau tidak semua desainer memiliki keterampilan perspektif yang bagus, akan tetapi perspektif yang kuat bisa kamu bangun melalui latihan yang berfokus pada pengguna.
Sumber : thenextweb.com
