Digital Marketing

Research Manager, Seberapa Penting Untuk Diketahui Bagi Para Milenials?

Avatar photo
Written by Dea Safirahilda


Menjadi seorang researcher mungkin belum familiar bagi sebagian kalangan, dan barangkali diantara para milenial masih belum banyak yang tahu bahwa pekerjaan ini memiliki potensi untuk mengembangkan karir di era revolusi internet. Kita akan berhubungan data dan dengan pengetahuan UX yang tepat kita bisa menjadi seorang researcher yang mumpuni.

Penelitian selalu punya tujuan, selain juga ada isu dan penyelesaian masalah. Penelitian juga harus bermanfaat. Karenanya dibutuhkan kejelasan, kecermatan, ketelitian dan penelitian bersifat luas. Kali ini Techfor.id akan berbincang dengan Dea Safirahilda, Lead Researcher Manager di Bukalapak.  Wanita yang berharap museum jadi tujuan wisata bagi anak anak ini membagi pengalamannya dan memberikan tips menarik untuk menjadi seorang researcher.

Berikut wawancara techfor.id dan Dea Safirahilda.

Apa kesibukan sekarang? Masih suka turun kelapangan?

Sekarang saya sudah jarang turun ke lapangan, lebih sering me-review research plan, kadang me-review proses, membantu apa yang perlu dibantu, membimbing, mentoring, kurang lebih seperti itu sekarang ini yang banyak saya kerjakan.

Tantangan jadi research manager?

Well.. Yang utama tentu saja kita tidak akan bisa menyenangkan semua orang. Contoh, karena saya kan punya beberapa down staff yang punya gaya research masing-masing, beda-beda. Nah, disitu kadang susahnya apa lagi tidak semuanya sesuai dengan keinginan user atau atasan. Kadang juga staff tidak capable dengan yang kita minta. Nah, saya harus menjembataninya agar hasilnya sesuai dengan SOP dan keinginan user. Jadi fungsi utamanya yaitu sebagai jembatan dari berbagai pihak.

Peluang untuk menjadi researcher?

Kalo kata saya sih pekerjaan ini baru mulai booming 4 sampai 5 tahun terakhir ini jadi masih banyak peluang kerja dibidang ini hanya saja memang pasti sulit bagi fresh graduate untuk langsung masuk sebagai data research.

So.. saran saya lebih baik coba dulu personal project misalnya begini, kamu sangat suka dengan aplikasi x, coba dulu dipahami dan didalami sampai benar benar menemukan.. “wah ada yang salah nih atau wah ada yang harus dipelajari lagi” , terus belajar menulis dan latihan terus karena ini basic-nya dari passion yah. Jadi kalau kamu emang pernah melakukan sesuatu disana, mempelajari atau punya pengalaman tentang personal project ya pasti lebih mudah untuk masuk di bidang ini

Misalkan membandingkan moda transportasi A dan B, apa saja yang menjadi kelebihan dan kekurangannya atau bisa cek aplikasi KRL lalu perhatikan apa ada yang salah? Bisa juga dengan melakukan interview atau wawancara para pengguna KRL. Apa kendalanya? Apa kelebihannya?. Percaya deh, dengan semakin banyak latihan  maka akan semakin bagus karena ilmu ini harus di praktekkan dengan terjun langsung, tidak bisa hanya dengan membaca buku atau sekedar teori.

Tempat Kursus Komputer Terbaik | Digital Marketing, Programming, SEO, Dll.

Apa ada sesuatu yang khusus?

Tidak ada bahasa pemograman,  disini yang diperlukan hanya belajar metode yang ada di UI /UX riset. Interview dengan user karena kita tidak memegang coding sama sekali.

Bagaimana tahapannya?

Interview itu sifatnya kualitatif, dengan ngobrol langsung sama usernya kita bisa memahami apa yang menjadi keinginan user dan begitupun jika mau testing kita harus tahu produknya sudah sesuai dengan apa yang mereka mau apa tidak? Testing itu kita harus lihat angkanya dulu, ini naik apa turun? lalu observasi cara dia melihat situs kita seperti apa? Apa dia ada kesulitan atau tidak? Itu sih yang lumayan harus diingat.

Aplikasi apa yang biasa kamu gunakan?

Aplikasi yang digunakan standard aja, Microsoft Words dan Excel, tidak ada yang spesifik sih karena semuanya hanya bisa dipelajari setelah kita terjun langsung.

Sekarang, hal yang paling susah?

Paling susah tuh nyari partisipan, karena sangat susah kita mencari orang yang mau bicara jujur dan terbuka kepada kita, pasti banyak yang risih, kenapa nanya-nanya mulu. Itu tidak bisa kita hindari karena memang kita mencari data dengan partisipan yang mau jujur dan terbuka.

Bagaimana kamu melihat Industri yang butuh riset?

Sebenarnya semua industri yang berhubungan dengan manusia itu butuh riset, hanya UX ini kesannya berhubungan dengan layar, kesannya digital banget. Sebetulnya yang berhubungan dengan service seperti costumer service dalam menjawab keluhan pelanggan atau mau return barang juga butuh data UX ini.

Bisa remote? atau harus tetap dikantor?

Bisa remote, biasanya kita ke kantor hanya jika kita butuh diskusi face to face atau kalau mau ketemu partisipannya langsung.

Jurusan yang bisa kerja sebagai riset?

Bisa apa aja, saya aja lulusan psikologi, bukan cuma IT, antropologi atau jurusan bahasa juga bisa. Hal yang paling penting adalah mau belajar riset dan mau menyelesaikan atau mencari solusi atas permasalahan orang-orang

Ada pengalaman sedih  selama jadi researcher

Pengalaman sedihnya itu lebih personal mungkin ya. Awalnya saya riset orang – orang menengah atas. Lalu kebagian riset orang – orang menengan kebawah. Saya baru sadar bahwa sistem di Indonesia itu banyak yang harus diperbaiki. Karena orang – orang kelas bawah itu rata – rata tidak punya rencana kedepan, yang penting hari ini bisa makan.  Itu saja yang ada dalam pikiran mereka. Bagaimana mereka mau makan dan bertahan hidup. Sedih sih.

Menurutmu apa yang harus dilakukan?

Barangkali kita harus tahu akar masalahnya dulu, bukan hanya satu instansi tapi seluruh instansi yang berhubungan. Ini pekerjaaan rumah seluruh rakyat Indonesia. Jujur saja, aku juga bingung jika ditanya mau memberi solusi apa.

Saran untuk research data yang tiba tiba mentok kehilangan ide?

Jangan terlalu terpaku pada rencana awal, karena pasti kita punya misi dan planning tapi harus langsung jalan. Jika ternyata tidak sesuai harus terus mencoba rencana lain. Jangan langsung merasa gagal.

Apa skill yang harus dimiliki seorang researcher?

Research planning dan interview skill. Itu penting banget.

Kalau research planning dari zaman kuliah. Orang – orang pasti mikirnya seperti zaman skripsi. Udah ngeri duluan membayangkan riset tuh seperti skripsi. Padahal, riset juga bisa dimulai dengan rasa penasaran kita terhadap sesuatu.

Ada tips-tips agar bisa mengerjakan riset dengan cepat?

Jangan mengerjakan sendirian tapi buat tim minimal dua atau tiga orang sebenarnya sudah cukup. Jadi, bila ada ide yang mentok bisa bertanya dan saling diskusi untuk mencari metode lain atau bila sudah terjun kelapangan bisa bertanya langsung. Ada tiga hal yang diperlukan, yaitu : empati, observation skill dan analogical thinking. Dengan empati, saat kita melakukan interview orang – orang pasti akan lebih senang. Karena kita menunjukan kepedulian. Misalnya, waktu interview kita mendengarkan jawaban user nah kita suka mikirin, wah kalo saya tidak akan menjawab begitu tapi begini.. itu salah. Yang kita butuh adalah jawaban user bukan ego kita. Karena jawaban user yang kita perlukan. Observation skill contohnya, ketika sedang interview selain dapat info dari user kita juga bisa dapat info dari orang – orang disekitar user di saat bersamaan.  Karena kemampuan itu sangat diperlukan pada segala situasi dan tempat.  Nah, analogical thinking tuh pas kita udah kelar interview maka kita harus bisa mengolah data sesuai dengan yang kita mau.

Apa hal yang paling sering bikin gagal?

Planning yang kurang matang sehingga ketika kita turun kelapangan dan ternyata semua tidak sesuai dengan rencana awal. Langsung berantakan. Jadi, buat saya yang paling penting adalah mematangkan ide-ide dengan perencanaan yang jelas.

Misalkan kita kehilangan data, hal apa yang harus dilakukan untuk mendapatkan datanya lagi?

Yang pertama dilakukan adalah cari tahu metode – metode yang ada, lalu kita coba satu per satu metode apa yang mau dilakukan dan jangan lupa minta review sama orang lain.

Demikianlah Dea Safirahilda membagi pengalamannya, researcher harus punya kreativitas untuk menciptakan solusi,” ungkapnya. Dengan kreativitas tinggi, researcher bisa mencari solusi dari permasalahan. Metode interview yang bagus menjadi sesuatu hal yang sangat penting.

About the author

Avatar photo

Dea Safirahilda

UX Researcher at Bukalapak

3 Comments

  • Kalo boleh tau rata – rata gaji seorang research manager berapa sih hihihi

  • Gue masih fresh graduate lagi mempelajari sih tentang dunia research . pas baca ini gue jadi semakin tertarik hehe. Tq ya mba Dea

Leave a Comment

Click to ask
Hai, Tanya-Tanya Aja
Hi ini Windy, dari techfor

Windy bisa membantu kamu memahami layanan Techfor
Seperti

1. Kursus Online By Expert
2. Partnership Event dan Konten
3. Layanan liputan multimedia
4. Dan hal lain yg ingin kamu tau

Kirim saja pesan ini serta berikan salah satu nomor diatas atau beritahukan windy lebih jelas agar dapat membantu Kamu