TechforID – Samsung dilaporkan berencana untuk beralih ke chipset MediaTek untuk unit smartphone seri Galaxy S22 FE dan Galaxy S23 mendatang yang akan dijual di Asia.
Langkah Ini adalah peralihan dari Snapdragon atau chipset Exynos internal Samsung yang sebelumnya digunakan untuk jajaran smartphone premiumnya.
Selama ini, Samsung menggunakan chip Exynos untuk Eropa dan sebagian besar negara Asia, sementara mengandalkan Snapdragon untuk flagship Amerika Utara dan Korea Selatan seperti Galaxy S22.
Samsung akan terus menggunakan Exynos di ponsel kelas menengah dan anggarannya, seperti Galaxy A53 5G.
Tetapi jika rumor ini benar, Samsung akan bergantung sepenuhnya pada silikon pihak ketiga untuk ponselnya yang paling kuat, setidaknya untuk tahun depan.
Galaxy S21 FE ditunda dari musim gugur 2021 hingga Januari 2022, diduga karena kekurangan chip global.
Baca juga : Samsung Galaxy A33 5G Siap Ramaikan Pasar Indonesia, Ini Spesifikasinya
Adanya kemungkinan bahwa mengandalkan MediaTek daripada pabriknya sendiri akan memastikan Samsung dapat merilis Galaxy S22 FE dan Galaxy S23 tepat waktu.
Business Korea mengklaim dalam laporannya bahwa S22 FE akan tiba pada paruh kedua tahun 2022, menunjukkan bahwa seri tersebut akan kembali ke jalurnya.
Exynos 2200 dalam seri S22 internasional menghadirkan beberapa peningkatan permainan unik seperti ray tracing dan variable rate shading, bersama dengan NPU dual-core baru untuk pencitraan seluler yang lebih baik dan waktu respons AI.
Tetapi ketika situs-situs seperti XDA Developers menguji Snapdragon dan Exynos S22 Ultras secara berdampingan, model Exynos gagal dalam kinerjanya bahkan dengan mempertimbangkan pelambatan S22 yang terkenal terjadi pada varian Snapdragon.
Jadi mungkin yang terbaik adalah Samsung menurunkan Exynos ke ponselnya yang lebih murah, setidaknya untuk saat ini.
Adapun rumor yang beredar kalau pihak Samsung sedang mengembangkan chipset Galaxy unik mirip dengan Google Tensor.
Baca artikel selanjutnya :