Produsen asal Amerika Serikat, Tesla, pertama kalinya membuka jaringan pengisian daya untuk mobil listrik lain. Sebelumnya, stasiun pengisian daya hanya bisa digunakan untuk mengisi ulang daya baterai mobil Tesla.
Mengutip dari Reuters, Senin, 1 November 2021, program ini akan diuji di 10 lokasi di Belanda, pengemudi mobil listrik non-Tesla dapat mengakses Supercharger (stasiun pengisian daya) melalui aplikasi Tesla.
Pengemudi Tesla dapat terus menggunakan stasiun-stasiun ini dan perusahaan akan memantau dengan cermat setiap lokasi untuk kepadatan penggunanya.
Tesla mengoperasikan lebih dari 25.000 Supercharger di seluruh dunia, sementara produsen mobil lain telah membentuk aliansi atau berinvestasi dalam perusahaan rintisan untuk jaringan pengisian daya saat mereka meluncurkan kendaraan listrik baru.
Baca juga: Hyundai Bakal Terapkan Teknologi Baterai Solid-State
Supercharger terbuka untuk mobil dengan Sistem Pengisian Gabungan (CCS) yang diminati oleh BMW, Daimler, Ford dan Volkswagen, yang mencakup Audi dan Porsche.
Tesla menggunakan standar CCS di Eropa, memungkinkan berbagai macam mobil untuk mengisi daya di stasiun milik mereka tanpa adaptor khusus.
“Penetapan harga bagi pengemudi non-Tesla akan mencakup biaya tambahan untuk mendukung berbagai kendaraan dan penyesuaian lokasi,” kata Tesla.
Produsen asal Amerika Serikat itu mengatakan, harga yang harus dibayar dapat diturunkan dengan keanggotaan yang dibebankan kepada pengguna non-Tesla.
“Langkah ini secara langsung mendukung misi kami untuk mempercepat transisi dunia ke energi berkelanjutan,” ucap Tesla.
Baca artikel selanjutnya: