Sebelum pandemi global melanda pada tahun 2020 dan dunia berbalik, kecerdasan buatan (AI), dan khususnya cabang AI yang dikenal sebagai Machine Learning (ML), telah menyebabkan gangguan yang meluas di hampir setiap industri.
Pandemi Covid-19 telah memengaruhi banyak aspek dalam cara kita berbisnis, tetapi hal itu tidak mengurangi dampak AI pada kehidupan kita.
Faktanya, tampak jelas bahwa algoritma pembelajaran mandiri (Self Learning) dan mesin pintar (Smart Machines) akan memainkan peran besar dalam upaya melawan wabah ini serta hal lain yang mungkin akan kita hadapi di masa depan.
AI tidak diragukan lagi tetap menjadi tren utama dalam hal memilih teknologi yang akan mengubah cara kita hidup, bekerja, dan bermain dalam waktu dekat.
Diramalkan bakal ada 4 AI yang akan trending di tahun 2021 mendatang. Penasaran apa saja ? berikut adalah jawabannya :
1. Analisis dan Wawasan Big Data yang Lebih Cerdas
Selama pandemi yang sedang berlangsung ini, kita telah melihat secara langsung kebutuhan mendesak untuk segera menganalisis dan menafsirkan data tentang penyebaran virus di seluruh dunia.
Pemerintah, badan kesehatan global, pusat penelitian akademis, dan industri saling berkumpul untuk mengembangkan cara baru agar informasi dapat dikumpulkan, digabungkan, dan digunakan. Kami sudah terbiasa melihat hasil ini di berita setiap malam, saat tingkat infeksi atau kematian terbaru diberikan untuk wilayah kita sendiri.
Kemajuan teknologi adalah alasan utama pandemi ini tidak separah pandemik dimasa lampau. Misalnya saja pada wabah Flu Spanyol 1918 yang merenggut hingga 50 juta jiwa.
Dari kemajuan teknologi medis dan standar perawatan, hingga kemajuan teknologi komunikasi yang memungkinkan penyebaran wabah lebih cepat dan penguncian diberlakukan.
Selama tahun depan, AI akan ditambahkan ke daftar perkembangan teknologi yang memungkinkan kita menangani pandemi secara lebih efektif.
Pertumbuhan jumlah literatur ilmiah dan medis saja sudah sangat besar. Dengan lebih dari 28.000 makalah yang diterbitkan pada April tahun ini terkait dengan Covid-19.
Mesin pencari khusus yang didukung oleh algoritma pemrosesan bahasa alami (Natural Language Processing) telah tersedia, sehingga siapa pun bisa mendapatkan bantuan AI saat menyelidiki kumpulan data yang sangat besar ini.
2. Deteksi dan Pencegahan Otomatis
Kamu mungkin pernah melihat penggunaan drone yang digunakan dengan tujuan memantau apakah pedoman jaga jarak sudah diikut apa belum.
Ini hanya sebagian kecil saja, pasalnya saat ini sudah hadir banyak teknologi canggih. Misalnya saja drone yang memiliki kemampuan mendeteksi gejala COVID seperti suhu tinggi pada individu dalam kerumunan.
Sistem ini menggunakan teknologi visi komputer untuk menganalisis data yang ditangkap oleh kamera di drone dan menginformasikan otoritas atau administrator lokal tentang statistik dan probabilitas seputar penyebaran virus.
Area pertumbuhan terkait lainnya adalah penggunaan teknologi pengenalan wajah, juga didukung oleh algoritme visi komputer. Agak lebih kontroversial karena berfokus pada identifikasi individu, bukan pola di antara kelompok orang, pengenalan wajah telah digunakan oleh polisi untuk mendeteksi penguncian dan penghindaran karantina, serta untuk melacak pergerakan individu yang menunjukkan gejala di tengah kerumunan.
3. Memprediksi Transformasi Perilaku Bisnis
Cara kita hidup, bekerja, dan bersosialisasi sangat dipengaruhi oleh penyebaran Covid-19. Meskipun ada tren yang stabil dan kuat menuju digital di banyak aspek masyarakat, namun tahun ini terdapat lonjakan pesat pada dunia tersebut.
Sebagai contoh, Penjualan Amazon selama kuartal kedua tahun 2020 naik 40% pada periode yang sama tahun lalu, bahkan mereka yang sejauh ini menghindari ritel online terpaksa menilai ulang opsi mereka.
Alat dan platform AI sudah ada untuk membantu bisnis memahami cara pelanggan mereka beradaptasi dengan kenyataan baru.
Organisasi yang sebelumnya tertinggal dalam penggunaan saluran digital untuk perdagangan dan memelihara hubungan telah memahami urgensi situasi dan dengan cepat memahami konsep seperti analisis perilaku dan personalisasi.
Alat yang memberi organisasi akses swalayan ke teknologi ini akan menjadi semakin lazim sepanjang tahun 2021, karena perusahaan kecil dan menengah berusaha membangun keunggulan kompetitif mereka di bisnis dunia digital.
4. Mencegah Terjadinya Pandemik Selanjutnya di Masa Depan
Sebagian besar algoritma AI diarahkan pada prediksi, dan hal terpenting dari epidemiologi yang dibantu AI adalah membangun sistem yang dapat memprediksi secara akurat kapan dan di mana wabah akan terjadi di masa depan.
Penelitian ini telah berlangsung selama beberapa waktu, dan faktanya, beberapa peringatan paling awal tentang wabah saat ini dihasilkan oleh AI.
Alat BlueDot yang berbasis di Toronto telah memindai 100.000 sumber data pemerintah dan media setiap hari ketika mengeluarkan peringatan tentang potensi wabah di Wuhan, Cina, pada 31 Desember 2019.
Kita berharap penelitian AI dapat menghasilkan terobosan baru lebih lanjut selama 18 bulan mendatang yang akan meningkatkan kemampuan kita untuk mengenali dan bereaksi terhadap bahaya wabah virus.
Namun, untuk mewujudkannya, diperlukan juga kerja sama global yang berkelanjutan antara pemerintah dan industri swasta.
Bagaimana ini dimainkan kemungkinan besar akan dipengaruhi oleh politik global dan legislator, serta jalannya perkembangan teknologi.
Karena alasan ini, masalah seperti akses ke kumpulan data medis dan hambatan pertukaran informasi internasional juga akan menjadi topik hangat di tahun-tahun mendatang.
