1. Video Monitoring
Dalam telematika sekarang, dalam banyak kasus, Video Monitoring atau pemantauan video artinya merekam jejak segala sesuatu yang muncul secara berurutan. Tapi sebenarnya hal ini tidak cukup efektif terutama dalam hal transportasi.
Sebab hampir tidak mungkin menangani ribuan jam video dari ratusan kamera. Seorang pengguna perlu mendapatkan potongan video dari acara atau adegan tertentu disaat yang pas.
Sayangnya teknologi dan kapasitas jaringan saat ini masih belum ada yang bisa. Namun hadirnya jaringan 5G diyakini bisa menutup celah dalam hal tersebut.
Kemampuan jaringan 5G dikenal memiliki bandwidth yang lebih besar dan latensi lebih rendah. Saat ini ia sedang dikembangkan di berbagai Negara di seluruh dunia dan bisa menghidupkan telematika dalam industri Video Monitoring.
Sebab jaringan tersebut memungkinkan penggunanya mendapatkan koneksi yang stabil pada sistem kamera armada tanpa perlu khawatir akan musim, cuaca, atau waktu tertentu.
2. Sensor Bluetooth Low Energy (BLE) dan Nirkabel (Wireless)
Bluetooth Low Energy (BLE) adalah teknologi transfer data nirkabel. BLE ditujukan untuk aplikasi baru dalam industri perawatan kesehatan, kebugaran, keamanan, dan hiburan rumah.
BLE memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan teknologi lain, misalnya transmisi jarak jauh, jumlah sensor yang terus bertambah, dan penyebaran jaringan yang sederhana.
Fleksibilitas standar berkontribusi pada munculnya lusinan jenis sensor dan perangkat baru.
Baca Artikel Tentang Cryptocurrency :
- Menggali Mata Uang Kripto hingga ke Akarnya
- Keuntungan Kriptografi dalam Investasi Kripto
- Tips Aman Berinvestasi Kripto
- Bagaimana Cara Membeli Kripto?
- Apa Itu Bitcoin Mining? Ini Definisinya Serta Cara Menjadi Penambang Bitcoin!
3. Transisi 4G LTE-M
Jaringan 4G LTE-M adalah opsi jaringan LPWA khusus untuk perangkat IoT. Jaringan 4G LTE-M memenuhi persyaratan dasar jaringan untuk IoT berdaya rendah dan jarak jauh.
Meski saat ini sedang ramai akan jaringan 5G, namun untuk Jaringan 4G LTE-M dikenal bisa menutupi jumlah perangkat IoT yang semakin meningkat setiap tahunnya yang tidak bisa ditampung 3G atau 2G.
Untuk Produsen peralatan, Mereka harus merevisi portofolio produk mereka untuk menambahkan peralatan canggih baru yang mendukung jaringan generasi baru. Perangkat ini akan membantu bisnis memanfaatkan semua peluang yang ditawarkan oleh jaringan generasi berikutnya.
4. Migrasi Cloud Ke Edge Computing
Teknologi edge computing merupakan teknologi baru yang dapat menggantikan sistem komputasi awan (cloud). Sebab edge computing mampu mendistribusikan data lebih cepat, sehingga mengurangi waktu transaksi hingga 10 kali lipat kalau dibandingkan dengan sistem Cloud.
Meski sistem komputasi awan masih tetap akan digunakan pada 2018 mendatang, keberadaan edge computing bakal mengikis keberadaan cloud sedikit demi sedikit. Sebab, dibanding cloud, kemampuan transfer data edge computing dirasa lebih efektif.
5. Eco-Driving
Eco-Driving adalah sebuah konsep yang ditujukan untuk membantu bisnis menjaga armada dan kontrol mereka dengan lebih baik serta menjaga keselamatan karyawan.
Pada dasarnya, solusi Eco-driving mengumpulkan informasi tentang bagaimana pengemudi mengoperasikan kendaraan majikan.
Eco-Driving membantu perusahaan mengetahui kapan pengemudi mempercepat, mengerem keras, atau menggunakan mobil dengan sembarangan, suku cadang dan komponen aus.
Perusahaan asuransi kini juga sangat tertarik dengan Eco-Driving. Mereka menggunakan data dari sensor untuk analisis risiko dan investigasi insiden.