Perusahaan teknologi Amazon mengumumkan membuat program baru yang mengintegrasikan asisten virtual Alexa ke rumah sakit dan panti jompo. Program tersebut dijalankan melalui Alexa Smart Properties, yang dikontrol melalui sistem Alexa terpusat.
Global Leader untuk Alexa Smart Properties, Liron Torres, mengatakan pada awal pandemi Covid-19 rumah sakit dan panti jompo menghubungi untuk membantu mereka.
“Mengatur Alexa untuk mendukung komunitas mereka,” ucap Torres kepada The Verge, Senin, 25 Oktober 2021.
Torres mengatakan, rumah sakit menginginkan cara untuk berinteraksi dengan pasien tanpa menggunakan peralatan pelindung. Sementara itu, panti jompo menginginkan menghubungkan penghuni dengan anggota keluarga dan staf.
Baca juga: Tantang Amazon dan Microsoft, Alibaba Luncurkan Chip Server Baru Untuk Bisnis Cloud-nya
Alexa memungkinkan fasilitas tempat tinggal lansia menggunakan perangkat Amazon Echo untuk mengirim pengumuman atau pesan lain ke kamar penghuni.
Menurut Torres, selama pandemi, banyak fasilitas mengandalkan lembaran kertas tercetak yang diselipkan di bawah pintu untuk mengomunikasikan perubahan protokol, seperti seputar makan atau karantina.
“Program Alexa memungkinkan mereka mengirim pesan langsung ke kamar pasien. Staf dapat lebih tersedia untuk tugas-tugas lain,” ujar Torres.
Torres mengatakan, penghuni dapat melakukan panggilan melalui Alexa ke anggota keluarga atau teman tanpa harus bergantung pada anggota staf. Kontak yang disetujui juga dapat menelepon melalui Alexa.
“Fasilitas tersebut memungkinkan panggilan untuk serangkaian kontak yang disetujui oleh penghuni dan anggota keluarga ketika mereka tiba,” ucap dia.
Dua jaringan panti jompo, Atria (yang berskala nasional) dan Eskaton (berbasis di California), menambahkan Alexa ke beberapa fasilitasnya. Amazon menolak untuk mengatakan berapa biaya program tersebut untuk fasilitas tersebut.
Di rumah sakit, program Alexa Smart Properties memungkinkan perawat berkomunikasi dengan pasien melalui fitur panggilan masuk dan interkom tanpa harus memasuki kamar pasien. Pasien bisa mengajukan pertanyaan, atau perawat dapat memeriksa perasaan seseorang melalui fitur tersebut.
“Hal ini memungkinkan rumah sakit untuk meningkatkan produktivitas dan dapat menghemat pasokan medis,” kata Torres.
Pasien, kata Torres, dapat mengaktifkan ‘jangan ganggu’ untuk mencegah drop-in.
“Pusat Medis Cedars-Sinai di Los Angeles, Sistem Kesehatan BayCare di Florida, dan Houston Methodist menambahkan Alexa ke fasilitas mereka,” ucap dia.
Baca artikel selanjutnya:
