cryptocurrency

Bank Indonesia Terbitkan CBDC Perangi Aset Kripto Dalam Negeri

Avatar photo
Written by Techfor Id

TechforID – Asisten Gubernur Bank Indonesia (BI), Juda Agung mengatakan tujuan penerbitan Central Bank Currency Digital (CBDC) untuk memerangi aset kripto di dalam negeri.

“Menurut hemat kami, CBDC sebagai upaya mengatasi penggunaan cryptocurrency di dalam transaksi perekonomian,” kata Juda di Jakarta, Selasa, 30 November 202.

Menurut Juda, tak seharusnya aset kripto dijadikan komoditi di Indonesia lantaran berdampak signifikan terhadap sistem keuangan.

Saat ini, aset kripto berada di bawah pengawasan Badan Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).

“Seharusnya bukan berada di ranah Bappebti,” ucap Juda.

Juda mengatakan, aset kripto sebagai komoditi bisa dikaji ulang dan diatur di dalam Rancangan Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK).

Baca juga: Omicron Debutan Uang Kripto yang Sempat Ungguli Bitcoin dan Ethereum

“Yang menarik sekarang kripto di bawah Bappebti. Ini perlu kita kaji di dalam RUU P2SK, dan perlu dudukan dengan baik, artinya kripto as komoditi. Padahal implikasinya cukup signifikan pada sistem keuangan,” kata dia.

Menurut Juda, perlu dikaji kembali dan mestinya bukan di Bappebti pengawasan mengenai bursa kripto.

Meskipun, kripto belum banyak digunakan sebagai transaksi, BI memandang perlu membuat masyarakat memahami aset kripto tidak aman, karena tidak ada underlying.

Juda mengatakan, CBDC alias rupiah digital menjadi upaya BI dalam memerangi transaksi kripto.

“Kalau dengan kripto bisa melakukan transaksi pembayaran digital. Dengan adanya CBDC, orang akan percaya pada CBDC, rupiah digital Indonesia. Orang akan lebih percaya bank sentral dibandingkan dengan kripto,” ucapnya.

Menurut Juda, jika nanti rupiah digital terbit, keberadaan uang kertas maupun logam tidak akan tergantikan. Pasalnya, porsi peredaran akan disesuaikan dengan kebutuhan di masyarakat.

Konsep tersebut tentunya mampu mengurangi risiko, seperti gangguan pada sistem atau yang lebih buruk yaitu mati listrik.

“CBDC di dalam implementasinya bisa dilakukan secara bertahap. Sekian persen 20% dari uang beredar, tidak full menggantikan, tetap uang kertas uang logam dan digital itu,” ucapnya.

Baca artikel selanjutnya:

About the author

Avatar photo

Techfor Id

Leave a Comment

Click to ask
Hai, Tanya-Tanya Aja
Hi ini Windy, dari techfor

Windy bisa membantu kamu memahami layanan Techfor
Seperti

1. Kursus Online By Expert
2. Partnership Event dan Konten
3. Layanan liputan multimedia
4. Dan hal lain yg ingin kamu tau

Kirim saja pesan ini serta berikan salah satu nomor diatas atau beritahukan windy lebih jelas agar dapat membantu Kamu