AI Pandu Sastrowardoyo - CTO Kendi.io dan Sekjen Asosiasi Blockchain Indonesia

Bayangkan Jika Ada Robot Yang Bisa Membuat Puisi Untukmu.

Avatar photo


“Hanya pujangga yang menghadang kedahsyatan dunia terus menerus; kendaraan jiwa tertutup lara seakan-akan purnama bulan mendoakan permainanku, aku, binatang, merkurius — semua memukul kemuliaan. baiklah, hitam pekat selindung milik langit hitam esok”. Kalimat diatas bukan pusisi yang dibuat Dilan untuk Milea lho. Itu puisi yang dituliskan oleh robot. Yapp, robot!!

Untuk kalian yang memiliki akun twitter dan masih sering bertukar informasi melalui twitter tidak ada salahnya untuk berselancar dengan mengetik robot puisi di kotak pencarian twitter. Kalian akan menemukan sebuah akun yang rajin sekali berpuisi. Akun tersebut dibuat oleh Pandu Sastrowardoyo. Sebuah akun robot yang mampu menyemarakan hari hari kalian ditengah rutinitas kerja dengan puisi-puisi atraktif.

“Awalnya aku punya ide bikin robot yang bisa bikin puisi, sekedar puisi biasa aja, bikin coding yang menggunakan suara, bertahun-tahun robot itu cuma bisa berpuisi tapi lama kelamaan dia bisa belajar meski secara tidak langsung” kata Pandu Sastrowardoyo menjelaskan.

Techfor.id pun mencoba untuk me-mention akun robot puisi itu di twitter dengan menulis sebaris puisi. Tak butuh berapa lama, akun robot puisi tersebut membalas dengan puisinya. Menarik! Karena yang membalas puisi tersebut bukanlah admin tapi artificial intelligence ciptaan Pandu Sastrowardoyo.

“Pertama sih hanya untuk iseng-iseng, belajarnya dengan EY. Robot yang aku buat itu ngomongnya, itu-itu aja tapi bila ada ada orang yang bikin puisi nah bisa dimasukin. Robot ini bisa diajak ngomong. Jika ada orang nge- tweet ke dia maka robot itu akan membalas dengan puisi. Robot itu akan mengarang puisi sendiri dengan berbagai tema yang dia kenali” katanya.

Artificial intelligence harusnya bisa menjadi pilot project bagi Indonesia ditengah persaingan dan kemajuan teknologi yang terus datang penemuan penemuan baru. Pandu Sastrowardoyo percaya bahwa anak anak muda bisa memulai sesuatu dengan hal hal kecil untuk menunjukkan eksistensinya. Wanita yang mulai belajar coding sejak umur enam tahun ini mungkin menyukai puisi makanya dia mencoba membuat robot yang mampu puisi sebagai pemula hasil karyanya.

Database puisinya aku ambil dari berbagai sumber seperti,  W.S  Rendra dan juga beberapa penyair lain. Robot puisi itu sampai sekarang masih jalan dan tanpa aku sadari robot puisi ini pernah diliput oleh beberapa media. Tiba tiba udah masuk majalah ini, majalah itu. Yaa begitulah” demikian kata Pandu Sastrowardoyo

Artifcial intelligence atau dalam bahasa Indonesia adalah kecerdasan buatan merupakan bentuk kecerdasan yang ditambahkan oleh manusia ke dalam suatu sistem teknologi, diatur dan dikembangkan sedemikian rupa, sebagai tiruan dari kecerdasan entitas ilmiah yang ada. Istilah ini mungkin masih terlalu jauh untuk disentuh oleh masyarakat awam namun artificial intelligence diyakini akan menjadi besar dan meluas di tahun – tahun mendatang. Apa yang ditunjukan oleh Pandu Sastrowardoyo menjadi saksi bagaimana hal hal kecil dibuat dengan passion namun menghasilkan kesenangan dan pembelajaran yang berguna

“Robot puisi itu bisa membalas puisi randomly tergantung tema apa yang di mention ke dia. Tema Astronomi, hewan, alam atau apa saja. Puisi itu bukan totally karangan dia sendiri tapi dari berbagai sumber yang pernah aku masukin ke dia. Konteks puisinya bisa aneh-aneh.”

Ada beberapa puisi ciptaan robot itu yang dihimpun oleh techfor.id. Puisi puisi tersebut memang acak tapi lucu dan menarik untuk dicoba. Sebuah terobosan yang sangat kekinian buat para anak muda yang ingin mencerna kata-kata bersayap ala pujangga. Ini beberapa contoh puisi ciptaan @robotpuisi.

“Kematian, saat siang, karena yang didengar dari pujangga, jauh dari kantor, metafora liar memanggil sedu sedan”.

“ Kecil kemungkinan cintamu menghangatkan batu”.

“Celaka, sinar cakrawala  esok dengan sadar milik seseorang. Dirimu, amoeba, galaxy-semua diikat ajal. Mereka serupa vanili pengkhianatan ibu bakteria yang memang berpeluk ayat kehidupan yang semu”.

Wow! Entah apa jadinya jika Shakespeare hidup di era coding? Karena kemampuan berpuisinya akan bisa ditiru sebuah robot.

Okay, Milennials, yakin gak mau coba?

Tempat Kursus Komputer Terbaik | Digital Marketing, Programming, SEO, Dll.

About the author

Avatar photo

Pandu Sastrowardoyo

2 Comments

Leave a Comment

Click to ask
Hai, Tanya-Tanya Aja
Hi ini Windy, dari techfor

Windy bisa membantu kamu memahami layanan Techfor
Seperti

1. Kursus Online By Expert
2. Partnership Event dan Konten
3. Layanan liputan multimedia
4. Dan hal lain yg ingin kamu tau

Kirim saja pesan ini serta berikan salah satu nomor diatas atau beritahukan windy lebih jelas agar dapat membantu Kamu