TechforID – Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya berencana meluncurkan mata kuliah di metaverse bersamaan dengan pergelaran Presidensi G20.
Menurut rektor Agustinus Prasetyantoko, saat ini dunia pendidikan harus didorong dengan inovasi teknologi dan melahirka pola belajar maupun mengajar yang baru.
“Dunia pendidikan tinggi harus terdepan dalam menyongsong masyarakat dan peradaban pascapandemi, salah satunya ditandai dengan kehadiran metaverse,” kata Agustinus.
Dan dunia metaverse memberi peluang pelaksanaan perkuliahan di dunia maya yang memungkinkan perluasan akses pendidikan.
Ia menyebutkan untuk tahapan awal akan dikembangkan 5-10 mata kuliah universitas untuk teknologi metaverse.
Diantaranya Manajemen, Psikologi, Fakultas Teknik, Fakultas Kedokteran Atma Jaya sudah menggunakan metaverse ini.
Dalam merealisasikan hal ini, Universitas Atma Jaya berkolaborasi dengan WIR Group dan kesepakatan kerja sama ini dilangsungkan di Kampus Semanggi.
Baca juga : Menteri Agama Realisasikan Manasik Haji Via Metaverse
Michael Budi selaku CEO WIR Group mengatakan pembangunan ekosistem metaverse ini tentunya butuh dukungan berbagai pihak termasuk sektor pendidikan.
Metaverse sendiri merupakan konsep virtual dimana didalamnya memungkinkan interaksi manusia melalui avatar.
Di dunia ini bahkan bisa menjual berbagai produk dan layanan baik dunia nyata maupun dunia virtual tanpa adanya batasan.
Bank terkemuka dunia, JPMorgan, bahkan mengatakan metaverse memiliki potensi peluang bisnis mencapai triliunan dolar.
Berkat bantuan teknologi augmented reality (AR), virtual reality (VR), serta kecerdasan buatan, semua dapat berlangsung secara simultan dan paralel di metaverse.
Dengan begitu, Universitas menggandeng WIR Group sebagai Mitra untuk merealisasikan ide mata kuliah metaverse mereka.
Perusahaan WIR sendiri memiliki lima paten global untuk AR dan terdaftar secara nasional maupun Patent Cooperation Treaty (PCT) yang menjangkau hingga 153 negara di seluruh dunia.
Baca artikel selanjutnya :